Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPW PSI Kaltim, Awaluddin Jalil. PSI berharap Mahfud MD bisa menjadi tandem Jokowi membenahi Indonesia. Hanya saja, pilihan memang sepenuhnya ada di tangan Jokowi.
"Harapan kita awalnya nama Mahfud MD yang digandeng. Beliau punya kedekatan dengan PSI. Bahkan menjadi tim panelis seleksi bacaleg PSI," kata Jalil.
Meski demikian, PSI Kaltim tetap mendukung sepenuhnya pilihan Jokowi. Seluruh struktur dan anggota partai akan digerakkan untuk mensosialisasikan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca Juga: PSI Kaltim Mengaku Kaget Pilihan Cawapres Jokowi Berubah
4. Jurus tangkis serangan politik berbau sara dari Jokowi
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, menilai pilihan Jokowi menggandeng KH Ma'ruf Amin merupakan taktik mengantisipasi politisasi agama.
"Ketika hari ini situasi eksternal, sosial kapitalisasi agama tinggi, maka butuh tokoh yang bisa menangani, sehingga Indonesia menjadi lebih baik. Ya cocok saja," kata Ganjar, seusai berkunjung ke kediaman Gus Mus di Rembang, Kamis (9/8/2018).
Selain itu, kapasitas dan kapabilitas Ma'ruf Amin dalam memahami pluralitas di Indonesia juga dianggap telah mumpuni.
"Beliau kalau bicara tenang, menyejukkan. Kalau ndalil tak kira tidak ada yang mengalahkan. Itu sisi yang akan dipakai dalam sebuah diksi politik yang berbau agama, pasti Pak Ma'ruf akan sangat mudah menjelaskan," tuturnya.
Baca Juga: Ganjar: Pak Ma'ruf Amin Dapat Menangkis Serangan Politik Berbau Agama
5. Soekarwo menolak berkomentar terkait keputusan Partai Demokrat
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo, belum mau berkomentar terkait keputusan partai yang mendukung Prabowo Subaianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
"Saya tidak komentar mendukung siapa karena saya belum mendengar sendiri hasilnya belum sampai ke saya," kata Soekarwo setelah menghadiri pelantikan Asosiasi Media Siber Indonesia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (10/8/2018), dilansir dari Antara.
Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jawa Timur itu juga menghindar saat ditanya wartawan terkait ketidakhadirannya di acara rapat Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, pada Jumat pagi.
Baca Juga: Mahfud MD Tak Kecewa Batal Jadi Cawapres Jokowi, Hanya Mengaku Kaget
6. Mahfud MD legowo tidak dipilih, hanya kaget
Salah satu komentar yang paling ditunggu adalah dari Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Mahfud MD sebelumnya dianggap sebagai kandidat kuat mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail," kata Mahfud, dalam sebuah wawancara di Kompas TV, pada Kamis (9/8/2018) sore.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menetapkan nama Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Sumber (KOMPAS.com: Bayu Galih, Gusti Nara, Putra Prima Perdana, Nazar Nurdin/ Antara: Fiqih Arfani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.