"Pringsurat datarannya tinggi sehingga air dari PDAM tidak dapat mengalir. Sebagian besar masyarakat harus rela menjual hewan ternaknya untuk dijual, uangnya untuk membeli air bersih," katanya.
Di dusunnya ada 405 jiwa, 45 kepala keluarga (kk) yang terdampak kekeringan. Harapannya bantuan dropping dari pemerintah lebih diperbanyak mengingat kondisi kekeringan di Pringsurat sudah kian parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya tidak menerima laporan permintaan dropping air ke wilayah Saptosari.
"Saptosari tidak melaporkan sejak awal, namun bantuan dari pihak swasta dan lembaga kemarin banyak yang masuk ke sana," katanya.
Baca juga: Warga Terdampak Kekeringan di Gunung Kidul Capai 116.000 Jiwa
Dia mengatakan, pihaknya berharap pemerintah kecamatan memaksimalkan pasokan air bersih ke warga, sehingga bisa merata di setiap desa.
Sampai saat ini, luas sebaran wilayah kekeringan tidak mengalami peningkatan, namun warga terdampak bertambah, dari 96.523 jiwa menjadi 116.216 jiwa.
Dia menjelaskan, setiap hari BPBD memasok air dengan menggunakan 6 unit armada tangki. Distribusi ditargetkan mampu menyalurkan 24 tangki, masing-masing bermuatan 5.000 liter air bersih.
"Setiap 14 hari sekali akan kembali ke titik yang sama," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.