KOMPAS.com - Puluhan jamaah diduga masih terjebak di reruntuhan Masjid Jabal Nur pasca gempa pada hari Minggu (5/8/2018).
Kondisi bangunan masjid di Dusun Daling-Daling, Desa Tanjung, Lombok Utara tersebut rata dengan tanah.
Tim SAR menemukan banyak sandal yang diduga milik jamaah masjid di antara puing-puing bangunan.
Seperti diketahui, saat gempa terjadi pada pukul 18:46 WIB, sejumlah warga sedang menunaikan shalat Isya.
"Kalau kita lihat di masjid itu, informasinya korban masih cukup banyak. Sekarang sedang kita evakuasi. Nanti setelah puing-puing disingkirkan dengan alat berat, kita akan lihat apakah ada korban yang bertambah," kata Lilik Kurniawan, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), saat berkunjung ke gedung Kompas Gramedia di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Berikut sejumlah fakta terkait proses evakuasi tim SAR di masjid yang hancur di Desa Tanjung dan Desa Pamenang Barat.
1. Viral video bangunan masjid di Desa Tanjung, Lombok Barat
Di akun twitter milik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, terdapat sebuah video yang menggambarkan kondisi masjid di Desa Lading-lading. Masjid tersebut hancur, rata dengan tanah.
Perekam video sempat menjelaskan telah melihat sejumlah pasang sandal jepit di antara puing-puing bangunan. Sandal tersebut diduga milik para jamaah yang terjebak di dalam masjid.
Dilansir dari Tribunnews, Senin (6/8/2018) sore, para petugas masih melakukan evakuasi para korban yang terjebak di bawah reruntuhan.
Berdasarkan laporan dari warga setempat, ada beberapa jamaah yang sedang melaksanakan shalat Isya di dalam masjid saat gempa terjadi.
Baca Juga: Bangunan di Lokasi Terdampak Gempa Lombok Rawan oleh Guncangan
2. Gempa terjadi saat shalat Isya
Saat gempa mengguncang Dusun Daling-daling, Desa Tanjung, Lombok Utara, sejumlah warga diketahui sedang shalat Isya di Masjid Jabal Nur.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengaku tidak mengetahui pasti jumlah jamaah yang sedang shalat.
"Saya belum tahu berapa orang. Informasi yang diperoleh dari masyarakat ada dua hingga tiga shaf jamaah yang sedang melaksanakan shalat Isya saat gempa terjadi," katanya.