Hasil Mural berpesan kebinekaan itu lalu diposting ke media sosial. Harapannya, spirit menjaga kebinekaan bisa tersampaikan kepada seluruh pembacanya.
Sarat makna
Meski desainnya sederhana, lukisan mural dengan pesan kebinekaan sarat dengan makna. Sang kreator mengharapkan lukisan mural dapat membangkitkan semangat menjaga kebersamaan dan kebinekaan di Indonesia.
"Proses kreatifnya dikerjakan sama-sama. Kami menyikapi keadaan Indonesia. Kita hadirkan mural itu untuk mewakili keadaan di sangkrah. Apalagi di Sangkrah kental dengan kebersamaan di rumah baca Sangkrah," kata Elham Nur Fatoni.
Baca juga: Kisah Fauzi dari Jual Jamu Sambil Bawa Buku hingga Bangun Rumah Baca
Mahasiswa FKIP Seni Rupa UNS ini menceritakan, gambar muralnya memilih konsep kekeluargaan, setelah berdiskusi dengan berbagai pihak.
"Jadi kita mengambil tema bhinneka itu cinta dan tunggal ika itu kita. Intinya kita saling menjaga," kata Elham.
Ia menjelaskan, di gambar mural itu ada sosok ibu pertiwi yang menaungi anak-anaknya. Ibu itu membawa sebuah payung warna-warni yang menyimbulkan keberagaman.
Selain itu, ada anak-anak yang bermain wayang, bermain di bawah naungan itu. Pasalnya, pemikiran anak dan generasi sekarang berbeda-beda. Ketika ada kepentingan lain yang memanfaatkan, maka sebagai generasi muda jangan mudah diadu domba.
Baca juga: Rumah Baca Akar Pelangi, dari TKI untuk Negeri
Untuk proses kreatifnya, kata Elham, tidak berdiri sendiri. Proses pengerjaannya dilakukan bersama-sama.
"Sket desainnya saya bersama Iwan Karunia. Sket saya eksekusi di tembok lalu pengerjaannya melibatkan anak-anak. Jadi anak-anak diajari buat warna, mengolah dan mencampur warna dan caranya nguas. Seperti ada kerja bakti. Pokoknya, kami mural bareng-bareng di sana," jelas Elham.