Namun, bau menyengat ini tidak dirasakan oleh warga Kecamatan Tampan.
"Di Tampan tidak ada kami mencium bau menyengat. Tadi pas nyampe di kota kawan-kawan pada cerita soal bau menyengat. Ada yang bilang bau pesing dan sebagainya," kata Aggi, warga Tampan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DLHK) Pekanbaru Zulfikri mengatakan, bau tersebut merupakan zat kimia yang digunakan untuk penghancur kayu untuk dijadikan kertas.
"Aroma tersebut hasil pengolahan di beberapa pabrik kertas yang ada di sekitar Pekanbaru," kata Zulfikri pada saat dihubungi wartawan, Rabu.
Baca juga: 17 Warga di Sukabumi Keracunan Tutut, 1 Orang Meninggal
Menurutnya, bau itu menyebar dan tercium saat terjadi hujan atau kelembapan udara. Alhasil, bau menyengat itu sampai di Pekanbaru.
"Pagi tadi kan hujan dan bau menyengat menyebar. Namun menjelang siang hujan mulai reda dan bau menyengat juga hilang," ucap Zulfikri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.