Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Tutut dari Penjual Keliling, 36 Warga di Bandung Barat Keracunan

Kompas.com - 25/07/2018, 15:59 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Puluhan warga dari empat desa di Kecamatan Rongga, Bandung Barat, harus mendapat perawatan medis karena keracunan setelah mengonsumsi tutut atau keong sawah yang dijajakan penjual tutut keliling. 

"Ada 36 orang yang keracunan tutut," kata Kapolsek Gununghalu AKP Ikhwan Heriyanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/7/2018).

Dijelaskan, peristiwa ini berawal pada Minggu (22/7/2018) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu penjual tutut berkeliling tengah berjualan tutut di empat desa di Kecamatan Rongga, Bandung Barat, yakni di Desa Cibitu, Sukaresmi, Cinengah, dan Pucung. 

Tak sedikit warga yang membeli dan mengonsumsi keong tersebut dengan harga Rp 2.000 per plastik kecil. Awalnya setelah mengonsumsi tutut siang harinya warga biasa saja. Namun malam harinya sekitar pukul 19.00 WIB, banyak warga yang mengeluh pusing, mual hingga diare.

"Ke-36 orang ini yang membeli tutut dari penjual tutut keliling pada minggu pagi, malamnya mereka keracunan," katanya.

Baca juga: 17 Warga di Sukabumi Keracunan Tutut, 1 Orang Meninggal

Warga yang keracunan itu kemudian berobat ke beberapa rumah sakit dan puskesmas di daerah setempat. Sebagian besar korban berobat ke Puskesmas Gununghalu sebanyak 23 orang, 4 orang ke RS Cililin, dan 9 orang dirawat di Aula Sukaresmi dengan tenaga medis dari Ronga," paparnya.

Polisi yang mendapat informasi itu langsung mengamankan A, penjual tutut tersebut beserta dua orang, lainnya yakni I, seorang pencari tutut dan A yang mengelola atau memasak keong sawah itu. 

"Ketiganya sudah kami amankan berikut barang bukti empat plastik tutut sisa jualan, kini sedang dalam pemeriksaan, statusnya masih saksi," tuturnya.

Berdasarkan keterangan, keong sawah itu didapatkan pencari keong sawah berinisial A di Waduk Cirata.

"Seharinya bisa dapat 20 kilogram," ungkapnya.

Keong itu kemudian dijual kepada I untuk dikelola dan dimasak. Keong yang sudah dimasak lalu dijual melalui penjual berinisial A.

"Penjual ini menjual di empat desa itu, karena satu arah," katanya.

Baca juga: Penjual Tutut yang Diduga Sebabkan Warga Tewas Keracunan Makanan Diburu

Sementara itu, kini sebagian warga yang keracunan berangsur pulih dan kembali ke rumahnya, sedang sebagian lagi masih mendapatkan perawatan medis.

"Yang masih dirawat 3 orang di Puskesmas Gununghalu, 3 orang di Aula Sukaresmi, sedang di RS Ciliin sudah pulang semua," katanya.

Kompas TV Polisi masih mendalami dugaan keterlibatan orang lain yang berperan membantu meracik miras oplosan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com