Harus hemat
Kedua orangtuanya saat ini tidak mampu bekerja keras. Ayahnya Enasokhi (40) sedang sakit setelah kecelakaan lalu lintas, sedangkan ibunya, Enaria (43), baru saja melahirkan anak keenam.
"Enggak ada waktu bermain bang. Pulang sekolah saya langsung cari barang bekas. Saya mencari botol-botol bekas di Jalan Diponegoro depan rumah sakit dan depan Masjid Agung," tutur Ucok.
Untuk pergi memulung, kadang dia diantar sama ayahnya. Namun, sesekali juga berjalan kaki dari rumahnya.
Barang-barang bekas yang didapatnya kemudian dikumpulkan di rumahnya untuk dijual kembali kepada pengepul.
"Pembeli datang ke rumah, bang pakai mobil. Dalam sehari kadang saya dapat 3 sampai 4 kilogram. Kalo 3 kilo, itu uangnya cuma Rp 12.000. Satu kilo Rp 4.000," kata Ucok.
"Kadang seminggu hasilnya cuma Rp 100.000. Itu harus dihemat-hemat," tambahnya.
Di sekolah, lanjut Ucok, dia baru saja membeli buku LKS (lembar kerja siswa) seharga Rp 84.000. Buku itu mesti dia beli untuk belajar.
Selain kebutuhan sekolah, dia juga membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Ya, hasil dari penjualan barang bekas itu juga bisa nambah uang belanja mamak di rumah," ucap Ucok senyum.
Ingin seperti Cristiano Ronaldo
Ucok bercita-cita menjadi seorang pesepakbola. Bahkan ia ingin seperti pemain bintang, Cristiano Ronaldo.
"Cita-cita saya jadi pemain bola. Saya pengen seperti Cristiano Ronaldo," ujar Ucok tertawa.
Dia berharap, mimpi itu jadi kenyataan. Dia mengaku ingin gigih berlatih bermain bola mulai dari sekarang.
"Saya ingin membanggakan keluarga lewat sepakbola," tutur Ucok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.