Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Curhat, Semakin Banyak Hujatan di Media Sosial

Kompas.com - 15/07/2018, 16:02 WIB
Muhlis Al Alawi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo curhat di depan ribuan warga di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2018) siang, mengenai semakin banyaknya hujatan yang disampaikan di media sosial.

Sedihnya, lanjut Jokowi, hujatan yang disampaikan di media sosial acapkali diklaim pengunggahnya sebagai kritik.

"Kita ini sering tidak bisa membedakan mana kritik dan mencemooh. Kritik dan mencela tidak ada bedanya. Kritik dan mencemooh tidak ada bedanya," ujar Presiden Jokowi sebelum menekan tombol groundbreaking pembangunan Pondok Pesantren Majelis Tafsir Al Quran di Dusun Tunggul Sari, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu siang.

Baca juga: Cawapres Jokowi Mengerucut pada 10 Nama, Siapa Saja Mereka?

Menurut Jokowi, kritik itu memberikan masukan dengan data-data yang konstruktif dan solusi. Kritik seperti itu jika disampaikan tidak akan menjadi persoalan.

"Tetapi kalau sudah sampai mencemooh, menjelekan, menghujat, memfitnah, nyinyir itu yang banyak sekarang, terutama di media sosial. Tidak tahu siapa yang buat," ujar mantan Wali Kota Solo dua periode tersebut.

Baca juga: Jokowi: Saya Minta di Rest Area Jualannya Bukan Kentucky, Diganti Sate dan Soto...

Jokowi meminta sikap berprasangka jelek tidak terus dikembangkan. Dia mengajak masyarakat untuk berpikir positif lantaran tantangan yang dihadapi saat ini tidaklah gampang.

"Jangan sampai berprasangka jelek terus dikembangkan. Saling mencela, saling mencemooh, saling menjelekkan. Coba lihat di media sosial sekarang. Bagaimana kita akan membangun masyarakat bertauhid kalau ini kita terus-teruskan," ungkap Jokowi.

Baca juga: Cerita di Balik Demo 2019 Ganti Presiden di Depan Gerai Markobar Milik Anak Jokowi

Ungkapan presiden ketujuh RI itu berawal dari cerita banyak orang yang gampang curiga dan berprasangka jelek kepada orang lain saat sudah masuk politik.

Padahal, lanjut dia, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan orang untuk berprasangka jelek dan mencela orang.

"Kita sering kalau sudah masuk politik gampang curiga dan berprasangka jelek, berpikir negatif kepada orang lain. Kenapa kita tidak berprasangka baik dan positif kepada orang lain," demikian Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com