Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Jemaah Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah Laksanakan Shalat Ied

Kompas.com - 13/06/2018, 12:02 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sekitar 150 jemaah tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah melaksanakan kegiatan Shalat Ied, Rabu (13/6/2018).

Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

Shalat Ied dilaksanakan di kaki Gunung Salak, tepatnya di Rumah Ibadah Suluk Darussalam, Kampung Pasir Jawa, Loji, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, berjarak kurang lebih lima kilometer dari pusat penangkaran Suaka Elang Loji.

Tepat pukul 07.30 WIB, para jemaah langsung menggelar Shalat Ied. Ratusan jemaah tampak khusyuk mengikuti kegiatan ibadah tersebut.

Baca juga: Kata Kapolda, Para Kapolres Stres karena Instruksi Kapolri soal Begal

Salah satu jemaah, Syekh Muda Maulana Syarif Alam mengatakan, Shalat Ied jemaah Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu di Sumatera Utara, Riau, dan Bogor.

Khusus untuk wilayah Pulau Jawa, kegiatan Shalat Ied dipusatkan di Rumah Ibadah Suluk Darussalam, Bogor.

"Kita serentak melaksanakan Shalat Ied tepat 07.30 WIB. Jemaah datang dari berbagai tempat, ada yang dari Cikampek, Bandung, Tangerang, Ciputat, Sukabumi," ucap Maulana.

Sejumlah jemaah tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah melaksanakan halal bi halal usai Shalat Ied, di Rumah Ibadah Suluk Darussalam, Kampung Pasir Jawa, Loji, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (13/6/2018). Hari ini jemaah tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah melaksanakan ibadah Shalat Ied setelah genap berpuasa selama 30 hari berdasarkan metode Hisab Qomariyah yang diyakininya.KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Sejumlah jemaah tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah melaksanakan halal bi halal usai Shalat Ied, di Rumah Ibadah Suluk Darussalam, Kampung Pasir Jawa, Loji, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Rabu (13/6/2018). Hari ini jemaah tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah melaksanakan ibadah Shalat Ied setelah genap berpuasa selama 30 hari berdasarkan metode Hisab Qomariyah yang diyakininya.
Maulana mengatakan, dalam menentukan 1 Syawal 1439 Hijrah, pihaknya mengikuti metode hisab qomariyah berdasarkan hasil perhitungan (hisab) yang dilakukan di bawah kepemimpinan guru besar Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah, di Sumatera Utara.

"Berdasarkan hisab itu, kita menggenapkan puasa 30 hari, kemarin. Jadi, insya allah hari ini 1 Syawal," kata Maulana.

"Tradisinya sama seperti pada umumnya, abis shalat kita halal bi halal. Habis itu makan bersama," sambungnya.

Lanjut dia, sesuai amanah dari guru besarnya, Islam harus menunjukkan Islam yang sebenarnya.

Baca juga: MUI: Jadikan Idul Fitri 1439 H Momentum Kokohkan Kembali Ikatan Persaudaraan

 

Dalam pesan itu, ia juga menyampaikan, musuh Islam ada dua, yaitu kebodohan dan kemiskinan.

"Kalaupun ada bahasa jihad, tidak ada lain adalah jihad melawan hawa nafsu sendiri. Karena musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri," sebut dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com