Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman Falsafah Jawa Pegangan Soeharto di Museum Kemusuk Bantul

Kompas.com - 23/05/2018, 12:13 WIB
Dani Julius Zebua,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

4 Bangunan Utama

Museum ini memiliki luas 3.620 meter persegi. Terdiri dari 4 bangunan utama, yakni pendopo joglo yang mampu memuat 400 orang, pendopo kecil sebagai petilasan, gedung diorama, dan sebuah bangunan untuk rumah transit bagi keluarga dan kerabat di bagian belakang museum.

Semua bangunan itu seolah bercerita tentang capaian-capaian Soeharto selama memimpin republik ini.

Capaian tersebut bisa dilihat dalam bentuk video yang diputar di museum tersebut. Termasuk dalam diorama, yang semuanya menunjukkan keberhasilan memimpin negeri ini.

Pengunjung bisa ikut merasakan kedekatan maupun mengaitkan antara capaian itu dengan banyak falsafah yang tertera di sana.

Dengan prinsip hidup Jawa, Soeharto bisa mencapai puncak karir di dalam negeri maupun internasional.

Pengunjung

Pengunjung yang datang kebanyakan adalah pelajar. Dalam sehari, terhitung lebih dari  500 pengunjung. Lebih dari 60 persennya adalah pelajar.

Mereka biasa mendapat paparan profil Soeharto, menyaksikan diorama, film tentang Soeharto, maupun diskusi panjang lebar dengan pengelola museum. 

Museum Soeharto diresmikan H Probosutedjo (adik dari Soeharto) dan Siti Hardiyanti Hastuti (Mbak Tutut, putri pertama Soeharto), bertepatan dengan hari lahir Soeharto 8 Juni 2013.

Museum ini didirikan untuk mengenang jasa dan pengabdian Soeharto semasa hidupnya. Tujuannya untuk menginspirasi generasi muda.

Koleksi yang tersimpan di dalamnya antara lain benda kenangan milik Soeharto sejak berdinas di kemiliteran hingga saat menjabat presiden Republik Indonesia.

Tak hanya itu, berbagai prestasi yang pernah diraih semasa menjabat Presiden ikut menghiasi museum tersebut.

Di bagian depan, patung besar Jenderal Besar HM Soeharto menyambut siapapun yang masuk ke destinasi ini. Pengunjung bisa masuk secara gratis.

Museum Soeharto berada di Jalan Wates km 10 Yogyakarta. Lokasinya sekitar 1,5 km di belakang Kampus Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

"Banyak orang kesini menjelang peringatan Orde Reformasi, sekitar seminggu sebelum tanggal 21. Biasanya diskusi (mereka mengeluhkan) sekarang tidak karuan-karuan,"  pungkasnya. 

Kompas TV Pada 21 Mei, Indonesia akan memperingati 20 tahun orde reformasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com