Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Intoleransi itu Bibit Radikalisme dan Terorisme...

Kompas.com - 14/05/2018, 08:38 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kota Bandung mengutuk aksi terorisme yang terjadi di beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur. Hal tersebut terungkap dalam kegiatan malam 1.000 lilin yang dilakukan sejumlah warga kota Bandung di depan Gasibu, Jalan Diponegoro, Minggu (13/5/2018).

Malam itu sejumlah warga berkumpul dengan menggenggam lilin di tangannya masing-masing. Mereka kemudian membuat lingkaran dan menyanyikan lagu kebangsaan indonesia sebagai simbol nasionalisme rasa persatuan dan kesatuan sebagai warga Indonesia.

Ditengah hingar-bingar suara knalpot kendaraan dan riuhnya warga disekitar lapang Gasibu, setiap orang dalam aksi tersebut mencurahkan isi hatinya terhadap aksi terorisme itu.

"Kami tidak takut," teriak salah satu warga yang diikuti secara serentak warga lainnya yang terlibat dalam aksi solidaritas tersebut.

Baca juga: 7 Hal yang Dapat Dilakukan Sekolah Hadapi Bahaya Terorisme

"Lawan terorisme," teriaknya lantang.

"Lawan," saut peserta aksi serentak.

Dalam lingkaran itu, masing-masing warga menyampaikan pesan duka terhadap aksi terorisme yang terjadi di beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur.

Intinya mereka mengutuk tindakan anarkis itu, sekaligus prihatin, sedih, dan duka yang mendalam untuk korban meninggal maupun terluka pada aksi terorisme tersebut.

Tak sedikit dalam curhatan warga ini, beberapa orang meneteskan air mata. Duka terhadap aksi keji yang memakan korban tewas dan luka hingga puluhan orang itu di curahkan melalui renungan dan doa bersama berdasarkan keyakinan masing-masing.

Koordinator aksi Malam Seribu Lilin Rafael situmorang menjelaskan, aksi malam ini merupakan rasa keprihatinan masyarakat Kota Bandung atas insiden ledakan bom di Surabaya yang memakan korban jiwa.

Baca juga: Kapolri: Pelaku Utama Bom di Surabaya Baru Pulang dari Suriah

"Selain itu, aksi ini pun diharapkan dapat menggugah masyarakat bahwa kemanusian itu di atas segalanya baik suku, ras dan golongan," katanya.

Dikatakan, ada ratusan warga kota Bandung dari berbagai elemen baik, itu dari aktivis pemuda, seniman, hingga pemuka agama ikut dalam kegiatan tersebut.

Dengan adanya aksi ini, pihaknya ingin menumbuhkan sikap toleransi di masyarakat.

"Karena sikap Intoleransi itu merupakan bibit-bibit terorisme dan radikalisme. Kami ingin menggugah warga Bandung dan sekitarnya menumbuhkan sikap toleransi," katanya.

Dikatakan, dengan adanya insiden bom di Surabaya tersebut, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa aksi terorisme itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

Untuk itu pihaknya berharap pemerintah maupun pihak berwenang dapat menanggulanginya hingga ke akar-akarnya.

Baca juga: Terorisme Cederai Prinsip HAM, Masyarakat Diharapkan Bersatu Menentang

"Negara harus makin intensif menangulanginya hingga ke akarnya, karena ini memang berbahaya," katanya.

Menurutnya, bangsa ini tengah diuji dengan terorisme dan sikap intoleransi, untuk itu pihaknya meminta jadikan aksi malam ini sebagai simbol perdamaian yang ditularkan ke seluruh sudut penjuru Kota Bandung.

"Lilin ini simbol semoga menerangi hati manusia," katanya.

"Saya yakin baik agama Islam, Hindu, Kristen, dan Budha dan agama lainnya tak membenarkan adanya terorisme dan aksi teror yang dilakukanya," imbuhnya.

Sementara itu, seorang seniman Rahmat Jabaril mengatakan bahwa kematian yang dibinasakan akan menjadi cahaya, lilin yang digenggam para peserta aksi ini bisa menjadi pintu masuk yang mencerahkan warga Indonesia.

Rahmat meminta, untuk merenungkan kembali peristiwa kelabu Minggu pagitersebut.

"Saya meminta renungkan kembali, menukik kedalam hati kita, semoga para arwah korban teroris itu ditempatkan di surga dan bangsa kita tidak menjadi penakut. Karena para penindas dalam bentuk apapun seperti halnya teroris wajib dilawan," katanya.

Aksi solidaritas itu berlangsung satu jam lebih, para peserta pun bahkan sempat membacakan Pancasila, dan menyanyikan lagu Bagimu Negeri sampai akhirnya membubarkan diri.

Kompas TV Aksi Seribu Lilin Untuk Polisi Korban Teror di Sumut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com