SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku ikut sedih atas gugurnya lima anggota Polri dalam tragedi kerusuhan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018).
"Saya ikut sedih atas apa yang terjadi di Markas Besar Brimob kita, itu," ucap Megawati dalam Apel Siaga PDI-P Jawa Tengah "Setia Megawati Setia NKRI" di Stadion Manahan, Solo, Jumat (11/5/2018).
Baginya, apa yang terjadi di Mako Brimob, bentuk kesewenang-wenangan dan tidak berperikemanusiaan. Padahal Indonesia merupakan negara hukum.
"Tanpa hukum kita tidak bisa hidup bersama-sama," katanya.
Baca juga: Megawati: Siapa yang Kalah di Tempatnya, Saya Pecat Pemimpinnya
Atas nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati menyampaikan belasungkawa dan duka sedalam-dalamnya bagi anak bangsa yang mengorbankan dirinya dalam melaksakan tugas dan kewajiban negara.
"Coba bayangkan berapa umur mereka. Apa kesalahannya. Apakah memang dia (tahanan) punya hak untuk menentukan mati hidupnya seseorang," tambahnya.
Karena itu, Megawati mengaku sempat ikut menangis atas terjadinya tragedi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua tersebut.
"Bagaimana saya enggak menangis. Bayangkan yang namanya polisi-polisi muda itu karena membela negara, mereka cinta Republik Indonesia. Jadi tak terbayangkan saya," tegas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.