PURBALINGGA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy menyebut, hanya menunggu waktu sampai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masuk ke koalisi pengusung Jokowi dalam Pilpres 2019.
Meskipun dalam perkembangannya, PKB memberi syarat digandengnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai wakil presiden.
“PKB cuma tunggu waktu saja, mereka sudah bikin deklarasi JOIN (Jokowi-Imin), toh PKB saat ini ada di (kabinet) Pak Jokowi,” katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (4/5/2018).
Anggota Komisi XI DPR-RI itu mengungkapkan, PKB akan berhitung banyak jika tidak mengusung Jokowi. Sebab, ada empat menteri dari PKB yang masuk dalam kabinet.
Baca juga : PKB Nilai Belum Ada Figur Capres yang Tepat Diusung Poros Ketiga
“Kalau tidak mendukung, Agustus mereka akan kehilangan empat menteri. Rasanya agak berat untuk PKB menghadapi Pilpres 2019 tanpa empat kementerian di dalamnya,” ujarnya.
Selain PKB, sambung Romi, ada dua partai yang kemungkinan bergabung ke dalam gerbong. Keduanya yakni Demokrat dan PAN.
Jika koalisi besar ini terwujud, maka mereka akan bergabung dengan lima partai (PDI-P, Golkar, PPP, Hanura, dan Nasdem) yang telah lebih dulu mendeklarasikan dukungan.
“Sehingga total delapan partai politik yang ada di parlemen. Mungkin hanya menyisakan Gerindra dan PKS. Itu harapan kami,” pungkasnya.