Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X: Warga Jangan Terpancing Provokasi

Kompas.com - 03/05/2018, 18:28 WIB
Caroline Damanik

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X berpesan agar warga tidak terpancing dengan aksi perusakan dalam demonstrasi di dekat kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (1/5/2018).

“Masyarakat jangan terpancing provokasi,” ungkap Sultan HB X seusai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, Rabu (2/5/2018), di Yogyakarta, seperti dikutip oleh Harian Kompas.

Sultan meminta masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan mempercayakan penanganan kasus itu kepada kepolisian.

Baca juga : Tersangka Aksi Demo Hari Buruh yang Ricuh di Yogyakarta Bertambah Jadi 12 Orang

Menurut Sultan, polisi telah turun tangan menangani kasus tersebut dengan menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam peristiwa itu. Dia pun mendukung penuh proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian.

“Dengan adanya bom molotov dan sebagainya, berarti hal itu sudah dipersiapkan. Jadi, ya diproses hukum saja,” ujar Sultan.

Sultan mengaku tidak tersinggung dan khawatir dengan tulisan yang berisi ancaman terhadap dirinya. 

“Biasa-biasa saja. Dulu saat mahasiswa saya juga menjadi demonstran,” ungkap Raja Keraton Yogyakarta itu.

Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal (Pol) Ahmad Dofiri mengatakan, polisi telah menangkap 69 orang yang ikut serta dalam aksi tersebut dan telah menetapkan sejumlah tersangka.

Hingga Kamis (3/5/2018), polisi sudah menetapkan 12 orang menjadi tersangka. Semuanya adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Dofiri juga mengimbau agar warga tak terprovokasi.

“Polisi tidak menginginkan bentrok antar-massa. Serahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini,” tuturnya.

Baca juga : Diduga Ada Kelompok yang Menyusupi Aksi Hari Buruh di Yogyakarta

Sebelumnya diberitakan, puluhan orang yang menamakan diri Gerakan Satu Mei menggelar aksi, Selasa sore, di dekat kampus UIN Sunan Kalijaga di Jalan Laksda Adisucipto, Sleman.

Aksi kemudian rusuh ketika para pengunjuk rasa membakar pos polisi lalu lintas di dekat lokasi, dengan bom molotov.

Selain itu, para pengunjuk rasa juga terlibat bentrok dengan masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan aksi itu. Dalam aksi tersebut, juga muncul tulisan yang berisi ancaman pembunuhan terhadap Sultan HB X.

 

 

Kompas TV Sejauh ini belum diketahui peran masing-masing tersangka dalam unjuk rasa di Yogyakarta yang berakhir ricuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com