Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Kelompok yang Menyusupi Aksi Hari Buruh di Yogyakarta

Kompas.com - 03/05/2018, 13:58 WIB
Wijaya Kusuma,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aksi hari buruh yang awalnya berjalan damai berubah ricuh. Diduga ada kelompok yang menyusup di dalam aksi yang semula damai menjadi anarkis.

Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DIY Faizi Zain mengungkapkan, aksi demo di Simpang Tiga UIN diikuti berbagai elemen dan organisasi mahasiswa dari sejumlah kampus di DIY.

Demo mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Satu Mei (Geram) di Simpang Tiga UIN pada Selasa (1/5/2018) adalah aksi damai dan itu telah disepakati berbagai elemen.

"Aksi itu aksi damai, Kami semua diawal sudah sepakat damai, tanpa anarkisme. Karena aksi gabungan, masing-masing koordinator organisasi bertanggungjawab atas massa aksi dari organisasi masing-masing ," ujar Ketua Pengurus Cabang PMII DIY, Faizi Zain dalam rilisnya, Rabu (2/5/2018).

Baca juga : Polisi Sebut Ada Auktor di Balik Ricuhnya Aksi Hari Buruh di Yogyakarta 

Faizi mengungkapkan, setiap koordinator sudah menyampaikan agar aksi tetap menjaga etika, tidak melanggar hukum, santun kepada masyarakat, dan pengguna jalan.

"Setiap koordinator atau ketua sudah menyampaikan agar massa aksi menjaga etika, tidak melanggar hukum dan santun," bebernya.

Diceritakannya, aksi di Simpang Tiga UIN memang awalnya berjalan damai.

Namun saat para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Satu Mei (Geram) hendak menutup aksi dengan membacakan pernyataan sikap, tiba-tiba ada sekelompok orang yang masuk bergabung dalam aksi.

Ciri-ciri mereka mengenakan serba hitam.

Baca juga : Satu Peserta Aksi Demo Hari Buruh di Yogyakarta Positif Gunakan Narkoba 

"Tiba-tiba ada kelompok yang masuk ikut dalam aksi. Mereka (mengenakan) jaket, penutup wajah serta penutup kepala," ungkapnya.

Secara tiba-tiba, orang-orang ini melakukan pengerusakan dan membakar Pos Polisi Lalulintas di Simpang Tiga UIN dengan melempar molotov serta melakukan tindakan anarkis, vandalisme.

"Tindakan itu memprovokasi massa aksi lainya, dan menimbulkan reaksi keras masyarakat sekitar hingga gesekan tidak bisa dihindarkan. Padahal awalnya masyarakat melihat aksi dengan damai," urainya.

Zain mengaku telah mengumpulkan serta berkoordinasi dengan kader -kader yang terlibat dalam demonstrasi. Hasilnya, tindakan anarkis dan vandalisme bukan dilakukan kader PMII DIY.

"Saya selaku ketua menjamin pelaku tindakan anarkis dan vandalisme bukan dilakukan kader-kader PMII DIY," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan pengunjuk rasa yang menamakan diri Gerakan 1 Mei menggelar aksi demo di pertigaan UIN Sunan Kalijaga. Aksi yang berawal damai berujung ricuh dan beberapa orang diamankan polisi. 

Kompas TV Demo hari buruh yang dilakukan mahasiswa di Yogyakarta berakhir ricuh. Satu pos polisi rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com