Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Wanita Dipukul Polisi hingga Pingsan, Pelaku dan Korban Masih Bersaudara

Kompas.com - 02/05/2018, 14:25 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah, masih mendalami video viral yang mengabadikan aksi pemukulan seorang oknum polisi berseragam lengkap kepada seorang wanita hingga korban pingsan.

Saat ini pelaku, korban dan juga sejumlah saksi masih dimintai keterangan oleh tim unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Blora.

Dari keterangan yang dihimpun kepolisian, peristiwa tersebut terjadi saat acara sedekah bumi di Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (1/5/2018) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Korban, yakni Sulastri (30), merupakan ibu dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Sementara pelaku pemukulan adalah Bripka Riyanto yang merupakan anggota Polsek Bogorejo, Polres Blora.

Keduanya yang belakangan diketahui masih memiliki hubungan keluarga itu tercatat sebagai warga Kecamatan Bogorejo.

Baca juga: Viral, Seorang Wanita Dipukul Polisi hingga Pingsan

"Keduanya ini masih keluarga. Jadi Bripka Riyanto berstatus sebagai paman Sulastri. Bripka Riyanto adalah adik kandung ibunda Sulastri. Kami langsung tangani kasus ini begitu dapat laporan. Ternyata ini permasalahan keluarga," kata Kapolres Blora AKBP Saptono kepada Kompas.com, Rabu (2/5/2018).

Menurut Saptono, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya kasus pemukulan yang dilakukan  Riyanto selaku Bhabinkamtibmas. Karenanya, proses hukum tetap akan dilanjutkan sesuai peraturan yang berlaku.

"Untuk anggota akan tetap dikenai sanksi disiplin sesuai dengan perbuatannya meski sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata Saptono.

Kronologi

Sebelumnya, sebuah video berdurasi pendek viral di media sosial. Video amatir yang direkam kamera ponsel itu mengabadikan suasana di atas panggung hiburan musik dangdut. 

Dalam video itu terdokumentasikan percakapan beberapa biduan dengan seorang wanita yang mengenakan pakaian tidur.

Wanita tersebut terlihat berdiri dan bercerita di hadapan para biduan yang sedang asyik duduk di atas panggung menunggu giliran bernyanyi. 

Wanita yang terdengar serak suaranya itu kemudian meminum setengah botol air mineral sampai habis. Para biduan pun sesekali tertawa melihat polah tingkah wanita itu. 

Baca juga : Viral, Video Dua Anak Curi Uang Nasabah di ATM Makassar

Suasana mendadak hening ketika seorang polisi berseragam lengkap datang menghampiri. Dengan nada kasar, polisi tersebut menghardik wanita itu dan berupaya mengusirnya.

"Mudun! Tak antemi sisan kowe rak ndang mudun! (Turun! Saya hajar kamu jika tidak segera turun! )," bentak polisi tersebut.

Sambil ketakutan, wanita itu kemudian duduk di samping para biduan. Polisi yang sudah berdiri di depan wanita itu kemudian melayangkan pukulan ke pipi kanan wanita itu. 

Sambil memegang wajahnya, wanita itu tampak kesakitan, kemudian jatuh pingsan di bawah kaki sang polisi. Anak balita mungil yang diduga anak dari wanita itu pun menangis menjerit di samping wanita tersebut.

"Masya Allah..... Pak ampun ngoten Pak. Ya Alloh Pak. (Masya'Alloh..... Pak jangan gitu dong Pak. Ya Allah Pak)," teriak iba seorang biduan.

Suasana berubah tegang. Para biduan pun berteriak meminta tolong supaya wanita itu bisa dipindahkan ke tempat yang aman. Di akhir durasi, tanpa merasa bersalah polisi tersebut masih tampak berdiri di samping wanita tersebut.

"Iki ewangi ah Mas. Tulung Mas tulung. (Ini dibantu dong Mas. Tolong Mas tolong)," teriak seorang biduan.

Kompas TV Manajemen SPBU telah mengetahui identitas perempuan pelaku penamparan yang berinisial N-N.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com