Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di berbagai kanal media sosial, foto seorang anak yatim piatu mengguyur kepalanya dengan oli viral di media sosial. Kejadian di dalam foto tersebut benar terjadi atau fakta.
Narasi yang beredar
Banyak informasi yang beredar di media sosial maupun grup media sosial terkait foto seorang anak yang mengguyur kepalanya dengan oli bekas.
Foto itu memuat keterangan bahwa anak itu dihukum mengguyur kepalanya dengan oli bekas setelah diduga mencuri onderdil di bengkel.
Salah satu postingan di akun Facebook milik As Roni, berbunyi seperti ini:
"Viral Anak Curi Onderdil lalu Dihukum Siram Oli Bekas ke Kepala
Sleman - Beberapa foto yang memperlihatkan seorang bocah laki-laki menyiram kepalanya dengan oli bekas ramai di media sosial. Dari foto itu, disebutkan bahwa bocah tersebut kepergok mencuri onderdil dari sebuah bengkel dan dihukum menyiram kepalanya dengan oli bekas .
Foto-foto ini dibagikan oleh Rohmat Tri Anto di grup Facebook Info Cegatan Jogja hari ini pada sekitar 3 jam lalu. Kiriman tersebut berasal dari akun Mas Hadi Urc.
Selain foto-foto, Masy Hadi Urc menuliskan beberapa paragraf kalimat tentang kejadian tersebut.
Nak, maafkan kami. Kami baru tahu ketika kejadian telah berselang hari. Saya menangis melihatmu pasrah mengguyurkan olie bekas ke kepalamu, membahayakan kedua matamu, masul ke telingamu, bahkan sangat mungkin terjilat dan terminum olehmu. Kamu nampak sangat tidak berdaya melakukan penolakan dan nalar ke anak-anak anmu belum cukup untuk melakukan alasan perlawanan dan pembelaan diri."
Postingan As Roni selengkapnya bisa dicek di bawah ini:
Penelusuran dan verifikasi
Kompas.com memverifikasi peristiwa ini ke Sehadi Utomo, Kepala Dukuh Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Sehadi membenarkan peristiwa tersebut.
Dia menuturkan, peristiwa itu terjadi di bengkel milik Arief Alfian pada Senin (23/4/2018). Anak laki-laki dalam foto itu berinisial LF, seorang anak yatim piatu dan masih duduk di kelas 2 SMP.
Anak itu datang bersama temannya karena rantai sepedanya putus. Mereka minta rantainya dibetulkan. Setelah dibantu, Arief, lanjut Sehadi, melihat bocah LF memasukkan sesuatu ke dalam bajunya.