Kenduri Gereja Katolik Wates berlangsung di Wisma Persaudaraan Sedjati. Kenduri tidak lengkap tanpa ritual tumpengan, yakni sajian menu gunungan nasi dan ingkung ayam, semacam ayam yang dimasak dalam bentuk utuh, serta sayur mayur matang.
Mereka memotong nasi tumpeng dan membagikannya.
“Tumpeng, lauk dan sayur, juga ingkung itu merupakan simbol ucapan syukur kepada Tuhan. Jangan dianggap sesaji,” kata Daryono, Ketua Penghayat Kepercayaan Paguyuban Iklasing Budi Murko.
Semua berawal dengan saling memberi salam dan sambutan, makan bersama, lantas secara bergantian memanjatkan doa dari setiap agama dan tata caranya.
Sebagaimana tradisi kenduri umumnya, setelah acara bubar, tuan rumah membagi buah tangan berisi hasil bumi bagi warga yang hadir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.