Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Biaya Obati Dua Anaknya yang Lumpuh, Pasutri Ini Surati Presiden Jokowi

Kompas.com - 17/04/2018, 19:51 WIB
Labib Zamani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Harapan Saya semoga Bapak Presiden mendengar dan membaca surat Saya ini. Terima kasih

Dari salah satu Ibu di Indonesia yang sangat membutuhkan bantuan mu.


(Suci Tri Winarsih)

Baca juga: Viral, Surat Anak Difabel Minta Kaki Palsu ke Presiden Jokowi

Suci sengaja menulis surat itu karena dia merasa bingung harus meminta bantuan ke siapa lagi untuk pengobatan kedua putranya yang menderita lumpuh sejak lahir. Yang dia inginkan hanyalah pengobatan untuk kedua anaknya sampai sembuh.

"Karena saya sudah bingung mau minta tolong sama siapa lagi. Yang saya butuhkan itu pengobatan anak saya sampai sembuh," ungkap Suci ketika ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (17/4/2018).

Suci menceritakan, anak pertamanya Ronandy sejak lahir sudah harus menjalani fisioterapi rutin. Untuk biaya fisioterapi rutin, Suci harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Rumah peninggalan orangtuanya pun terpaksa harus dia jual untuk membiayai pengobatan itu.

"Karena enggak punya biaya lagi untuk pengobatan, terpaksa saya jual rumah," ucapnya.

Setahun lalu, tepatnya pada 2017, anak pertamanya itu menderita penyakit megakolon sehingga sulit BAB. Untuk mengeluarkan kotoran dari perutnya maka harus dilakukan operasi.

Setelah operasi bukannya sembuh, justru malah diare sampai sekarang tidak bisa berhenti dan bekas jahitan di perut kiri bedah karena vistel.

"Sudah delapan bulan lebih anak saya yang pertama itu diare sampai sekarang tidak bisa berhenti. Malah bekas jahitannya sekarang bolong. Diarenya rembes dari itu juga," terang dia.

Ronandy pernah dirawat setahun penuh di rumah sakit di Solo. Sampai sekarang belum ada perkembangan apa pun.

Dirinya pernah disarankan dokter saraf yang menangani untuk membawa anaknya ke rumah sakit di Jepang. Tujuannya adalah untuk membuktikan penyakit yang diderita anaknya.

"Ini mungkin faktor genetik, Bu. Tapi untuk pembuktian di sini enggak ada alatnya. Adanya hanya di Jepang. Kalau ibu mau membuktikan, bawa saja ke sana," kata Suci, menirukan dokter tersebut.

"Terus biaya untuk ke sana (Jepang), biaya dari mana, kan gitu," tambah Suci.

Baca juga: Di Balik Surat Bocah Amin untuk Jokowi, Kaki Palsu untuk Naik Sepeda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com