Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Kota Bandung Ubah Nama Kampungnya Jadi Kampung Dedi Mulyadi

Kompas.com - 17/04/2018, 12:03 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Cuaca dingin tak menyurutkan niat ribuan warga berada di pinggir jalan sebuah kampung yang berlokasi di dataran tinggi Kota Bandung.

Mulai dari warga berusia muda dan tua terlihat berjejer bersiap menyambut kedatangan seseorang yang ditunggunya sejak Senin (16/4/2018) siang sampai malam.

Mereka adalah warga di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, yang telah berinisiatif mengubah nama kampungnya menjadi Kampung Dedi Mulyadi.

Mereka pun terlihat kompak membuat acara peresmian kampung yang awalnya bernama Kampung Biru tersebut secara meriah. Acara itu pun diresmikan langsung oleh mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut.

Setibanya di kampung tersebut, Dedi Mulyadi yang diundang langsung oleh warga setempat mengaku kaget karena disambut dengan lengser dan tarian Sunda. Para tokoh masyarakat, mulai dari ketua RT, RW, hingga tokoh ulama setempat, langsung menyambut calon wakil gubernur di Pilkada Jabar tersebut.

Baca juga: Survei LSI: Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 43,2 Persen dan Ridwan-Uu 39,3 Persen

Seusai diarak dan disambut oleh lengser dan para penari yang memakai kostum khas Sunda, ribuan warga yang telah menunggu kedatangan Dedi di sepanjang jalan kampung langsung menyalami dan meminta berfoto bersama tokoh budaya dengan ciri khas ikat kepala Sunda berwarna putih.

Ketua RT di Kampung Biru yang menjadi Kampung Dedi Mulyadi, Fedri, mengatakan, sejak beberapa tahun lalu, warganya sudah mengenal sosok salah satu tokoh budaya Sunda itu. Dengan kecintaannya itu, warga langsung berinisiatif menamakan kampungnya menjadi Dedi Mulyadi dan diresmikan hari ini.

"Masyarakat di sini sangat ingin dan mendambakan seorang Dedi Mulyadi yang terkenal memasyarakat dan dekat dengan warga. Maka, kami pun berinisiatif mengganti nama kampung menjadi nama Kampung Dedi Mulyadi. Ini tidak ada kaitannya dengan politik, ya," ujar Fedri saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Fedri pun bersama warga mengirimkan undangan langsung kepada Dedi Mulyadi di Purwakarta. Ia bersama warga mengaku gembira karena sosok yang didambakannya bisa datang ke kampungnya.

"Kami kirimkan undangan dan alhamdulillah mendengar Pak Dedi bisa datang, kami pun langsung membuat acara peresmian nama Kampung Dedi Mulyadi," ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Terapkan Pelajaran Kitab Kuning bagi Pelajar di Jabar

Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku terharu karena namanya dijadikan nama kampung. Ia pun hanya bisa berucap terima kasih atas penghargaan yang diberikan para warga di wilayah tersebut.

"Saya kaget dan merasa terharu saja ada para warga yang mengganti nama kampungnya," katanya.

"Raja copet" di Kampung Dedi

Tak diduga saat acara peresmian di kampung tersebut, terlihat seorang aktor Preman Pensiun yang memerankan raja copet bernama Saef. Saef sengaja datang mengisi acara karena diberitahukan bahwa Dedi Mulyadi akan hadir di kampung sahabat dan saudaranya.

Bersama warga, Saef pun menghibur warga dalam acara yang dimeriahkan Dedi Mulyadi berduet dengan komedian Sunda Ohang.

"Saya datang ke sini untuk mengisi acara juga karena diminta teman saya. Saya pun senang bisa bertemu dengan salah satu idola, ya, Kang Dedi Mulyadi," ucapnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tawarkan Program SDM untuk Sektor Industri di Jabar

Saef pun membawakan acara langsung bersama Dedi Mulyadi untuk menghibur warga setempat.

"Selain peresmian nama kampung, acara dibuat sebagai ungkapan rasa kebahagian mendalam karena warga di sini bisa bertemu Pak Dedi Mulyadi," pungkas pria yang berprofesi sebagai komedian Sunda sekaligus pemain sinetron itu.

Kompas TV Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi gelaran pilkada paling ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com