Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Tawarkan Program SDM untuk Sektor Industri di Jabar

Kompas.com - 04/04/2018, 19:54 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menawarkan program peningkatan sumber daya manusia di Jabar agar bisa terserap di sektor industri.

Program dimaksud, yakni pendidikan vokasional berkelanjutan. Dedi menjelaskan, kurikulum pendidikan vokasional tidak boleh hanya bersifat muatan lokal. Kurikulum pendidikan di semua tingkatan harus mengakomodasi pendidikan keterampilan.

Misalnya, kata Dedi, ke depan SMK di Jawa Barat hanya boleh mengajarkan pelajaran teori selama 6 bulan saja. Sisanya, selama 2,5 tahun, para pelajar harus magang di sektor industri yang dekat dengan lingkungan domisilinya.

“Teorinya cukup 6 bulan saja. Nanti, sisanya 2,5 tahun langsung praktik di perusahaan. Pelajar kita harus update dan paham terhadap perkembangan teknologi agar mereka bersaing,” kata Dedi saat melakukan pertemuan dengan Kepala Operasional Kota Bukit Indah Purwakarta, Entis Sutisna. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana kekeluargaan di Plaza Hotel, Purwakarta, Rabu (4/4/2018).

Kawasan industri, menurut Dedi, adalah laboratorium bagi para pelajar untuk menerapkan pengetahuan teorinya. Karena bersifat aplikatif, maka sisi aplikasinya harus lebih dikuatkan dibanding pemahaman teori.

“Laboratorium yang tepat bagi mereka ya kawasan industri, langsung praktik,” ujarnya.

Baca juga : Partai Berkarya Targetkan 3 Juta Suara untuk Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi

Selain itu, mantan Bupati Purwakarta tersebut memiliki komitmen tinggi terhadap sektor pendidikan. Dia menegaskan, biaya pendidikan harus gratis mulai dari tingkat dasar sampai tingkat atas.

“Pendidikannya juga harus gratis. Saat mereka magang, kalau memiliki kualifikasi bagus kan biasanya ada uang saku dari perusahaan. Mereka belajar sambil bisa menghasilkan uang. Output-nya, pengangguran menurun tajam,” tandas Dedi.

Baca juga : Dedi Mulyadi: Cirebon Daerah Peradaban yang Mampu Saingi Yogyakarta

 

Program pendidikan vokasional tersebut untuk merespons keluhan Entis terkait situasi yang terjadi di sektor industri Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Menurut Entis, banyak sumber daya manusia setempat tidak mampu bersaing di sektor industri. Permasalahan yang sama juga terjadi di luar Purwakarta.

“Masalah ini bukan hanya di Purwakarta. Saya banyak menemukan masalah yang sama di daerah lain. Misalnya sebuah daerah yang sedang berubah menjadi kawasan industri,” katanya.

Kompas TV Visi Duo DM adalah mewujudkan Jawa Barat yang adil, sejahtera, dan berkarakter. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com