Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 43,2 Persen dan Ridwan-Uu 39,3 Persen

Kompas.com - 16/04/2018, 09:56 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com — Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru terkait para kandidat di Pilkada Jawa Barat.

Hasilnya, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (DM4Jabar) meraih elektabilitas tertinggi dengan nilai 43,2 persen. Disusul Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu 39,3 persen. Kemudian, Sudrajat-Ahmad Syaikhu atau pasangan Asyik memiliki angka elektabilitas 8,2 persen dan TB Hasanudin-Anton Charliyan atau pasangan Hasanah mendapat 4,1 persen.

Survei yang mengikutsertakan 440 responden ini menyisakan angka 5,2 persen untuk jumlah pemilih Jabar yang belum menentukan pilihan. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 4,8 persen.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah mengatakan, sosok Dedi Mulyadi menjadi determinan kemenangan pasangan DM4Jabar. Keberadaannya dalam pasangan tersebut, menurut dia, berhasil mendongkrak elektabilitas.

“Dalam konteks pasangan dua DM, terlihat sekali peranan Dedi Mulyadi sebagai wakil berhasil mendongkrak elektabilitas. Ini berbeda di pasangan Rindu, keberadaan Uu malah menurunkan elektabilitas,” ungkapnya, Senin (16/4/2018), dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Survei Kompas: Pilkada Jawa Barat, Elektabilitas Deddy-Dedi 42,8 Persen, Ridwan-Uu 39,9 Persen

Berdasarkan data, Deddy Mizwar secara personal masih kalah tipis dari Ridwan Kamil dengan nilai elektabilitas 38,9 persen berbanding 40,8 persen. Berkat kerja keras Dedi Mulyadi, elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bergerak naik ke angka 43,2 persen. Sementara elektabilitas Rindu turun ke angka 39,3 persen.

Kondisi ini, menurut Toto, tidak terlepas dari elektabilitas personal Dedi Mulyadi sebagai calon wakil gubernur yang berada di angka 38,0 persen. Persentase ini jauh meninggalkan Uu Ruzhanul Ulum yang berada di kisaran 16,8 persen. Elektabilitas Uu masih kalah tipis dari Ahmad Syaikhu di angka 18,9 persen.

“Dedi Mulyadi memiliki angka pemilih militan yang sangat tinggi, yaitu 26,6 persen. Sementara Uu hanya punya pemilih militan 12,5 persen,” katanya.

Toto menjelaskan, kondisi sulit tengah mendera pasangan Rindu di Pilkada Jawa Barat. Jika tidak ada pergerakan massif dari pasangan tersebut untuk meraih simpati publik Jawa Barat, ia sangsi Rindu bisa menang. Apalagi, tidak mudah bagi kandidat pasangan calon untuk melakukan rebound dalam kondisi penurunan elektabilitas.

“Ini lampu kuning bagi pasangan Rindu, pelan-pelan bisa kalah dalam pertarungan,” ucapnya.

Melihat rentang waktu kampanye yang tersisa, Toto menjelaskan, hanya money politics atau tsunami politik yang bisa mengalahkan pasangan DM4Jabar. Dalam surveinya, 61,1 persen pemilih Rindu akan beralih ke pasangan DM4Jabar jika terjadi tsunami politik. Begitupun 46,7 persen pemilih pasangan DM4Jabar akan beralih ke pasangan Rindu jika terjadi hal yang sama.

“Pertarungannya hanya tinggal di dua pasangan ini karena terjadi persaingan yang merata. Semua segmen demografis, seperti jender, suku, agama, pendidikan, tingkat penghasilan, dan zona wilayah, itu sudah terpolarisasi. Pasangan Rindu dan DM4Jabar saling mengungguli dan saling mengalahkan,” katanya.

Baca juga: Survei Kompas: Deddy Mizwar Unggul di Karawangan dan Cirebonan, Ridwan Kamil di Bandung Raya dan Priangan Timur

Isu poligami menguat

Lembaga survei besutan Denny JA itu juga menemukan fenomena menarik. Mayoritas publik Jawa Barat, yakni 81,4 persen, menyatakan tidak setuju jika dipimpin sosok yang berpoligami.

Menurut Toto, temuan ini harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh para kandidat. Sebab, jika kedapatan memiliki istri lebih dari satu, besar kemungkinan kandidat tersebut tidak akan dipilih masyarakat Jawa Barat.

“Isu poligami ternyata mendapatkan perhatian khusus. Jadi, harus hati-hati ini,” tambahnya.

Sementara itu, calon wakil gubernur Dedi Mulyadi mengatakan bahwa hasil beberapa survei selama ini menjadi tolok ukur pasangannya untuk tetap semangat berjuang demi masyarakat.

Baca juga: Saan Mustopa Yakin Ridwan-Uu Unggul Setelah Debat meski Kalah di Survei Kompas

Selama ini, dirinya terus fokus menjalankan agenda rutinnya bertemu masyarakat serta menjalankan gagasan dan menyampaikan fokus pemikirannya.

"Bagi saya, itu hanya sebagai tolok ukur, yang paling penting, saya jalan apa adanya dan setiap hari ke lapangan bertemu orang, menerima tamu tiap hari, saya terus bisa menyampaikan fokus pemikiran dan gagasan serta tak terhalang dengan apa posisi saya hari ini. Segini juga sudah uyuhan," katanya.

Kompas TV Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi gelaran pilkada paling ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com