Lantaran hanya satu-satunya merek lokal yang bergabung dalam acara itu, Saint Barkley mau tidak mau harus menyediakan sepatu nomor 42 sesuai ukuran kaki Presiden Jokowi.
“Waduh, kami kebingungan. Size 42 kebetulan habis semua. Kalau orang biasa sih, ya, biasa saja, tetapi ini Presiden,” ucapnya.
Ami putar otak sambil berdoa tidak mau kehilangan momen langka tersebut. Tiba-tiba mereka teringat, Saint Barkley memiliki sisa stok sepatu ukuran 42 yang dititip jual di salah satu distro di Jakarta. Semua artikel sneaker berukuran 42 di toko tersebut langsung diboyong ke Jakarta Sneaker Day.
“Pokoknya mah waktu itu deg-degan banget. Soalnya Presiden katanya mau datang pukul 13.00, sementara itu sudah pukul 11.30. Untung Go-Jeknya datang cepat,” ungkap Ami.
Skenario berantakan
Setelah sepatu datang, panitia Jakarta Sneaker Day langsung melakukan briefing untuk mempersiapkan kedatangan Presiden di ruang VVIP.
Namun, skenario berubah. Presiden Jokowi baru tiba di lokasi sekitar pukul 15.00. Presiden pun ternyata masih keliling The Hall Senayan City tanpa terlebih dahulu masuk ke ruang VVIP tempat sepatu ukuran 42 yang akan dibeli Presiden Jokowi sudah disiapkan.
Begitu Presiden tiba di stan Saint Barkley, Ami gelagapan. Pasalnya, hanya ada sepatu display yang tidak punya ukuran lain, masing-masing hanya satu ukuran.
“Pas Pak Jokowi datang ke stan itu sudah susah enggak bisa ke mana-mana. Sementara sepatu 42-nya kan di VVIP. Ngobrol-ngobrol sama Pak Jokowi sudah enggak fokus. Pokoknya harus foto, harus foto,” ujarnya.
Ami sempat gelagapan lantaran pada saat itu Presiden Jokowi menunjuk beberapa sepatu yang memang benar-benar tidak ada stok ukuran 42.
Setelah hampir dua menit berada di stan Saint Barkley, Jokowi pun memesan satu pasang sepatu nomor 42. Ami yang grogi langsung mengiyakan keinginan Presiden Jokowi.
“Pak Jokowi nunjuk-nya yang artikel Coatbridge Dark, hitam semua. Kami punyanya yang Coatbridge Dark Green, ada hijaunya,” kata Ami.
Untungnya, lanjut Ami, Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan warnanya. Menurut Staf Kepresidenan, Presiden Jokowi hanya ingin membangkitan industri kreatif anak muda Indonesia dengan cara menggunakan produk-produk lokal dalam negeri.
Ami pun lega sekaligus bangga, Presiden mendukung penuh karya anak dalam negeri.