Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Siap Otopsi Jenazah Milka, TKI Asal NTT yang Tewas di Malaysia

Kompas.com - 15/03/2018, 13:35 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) siap melakukan otopsi terhadap jenazah Milka Boimau, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggal di Malaysia dengan tubuh penuh jahitan.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT Kombes Yudi Sinlaeloe di Markas Polda NTT, Kamis (15/3/2018).

Yudi mengatakan, otopsi dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga Milka Boimau pada Senin (12/3/2018). Laporan itu bukan kasus human trafficking, melainkan merupakan dugaan kasus kematian yang tidak wajar.

Menurut Yudi, meski dari sisi hukum sebenarnya otopsi tidak perlu dilakukan lantaran Milka meninggal di Malaysia dan menjadi kewenangan pihak Malaysia, tetapi pihaknya mempertimbangkan dari sisi kemanusiaan.

"Pak Kapolda sampaikan bahwa diakomodasi saja laporan itu sehingga keluarga bisa tahu bahwa kita tindak lanjut kasusnya," ucap Yudi.

Baca juga: Sudah Lapor ke Polisi, Keluarga TKI Milka Tolak Pemberian Uang 2.000 Ringgit oleh Agen

Walaupun begitu, kata dia, dari aspek tindak pidana perdagangan orang tetap ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan secara intensif.

"Kami sudah dapat laporan awal dari tim penyelidik lapangan dan sudah ada titik terang sedikit. Kami akan mencoba kembangkan orang yang pertama kali rekrut TKI Milka,"ungkap Yudi.

Pihaknya akan menyiapkan dokter khusus untuk proses otopsi, sedangkan mengenai waktu otopsi belum dijadwalkan.

"Kami akan informasikan kepada rekan-rekan wartawan waktunya, kalau nanti kami otopsi," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, keluarga Milka Boimau, TKI asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, NTT, yang meninggal di Malaysia, membuat laporan polisi di Polda NTT.

Juru bicara keluarga, Agustinus Boimau, mengatakan, pihaknya melapor ke polisi karena pada tubuh Milka terdapat banyak jahitan.

"Kemarin, kami sudah lapor ke Satgas Trafficking Polda NTT dan hari ini saya dipanggil untuk memberikan keterangan ke polisi," ucap Agustinus kepada Kompas.com, Selasa (13/3/2018).

Baca juga: Jenazah TKI Milka Penuh Jahitan, Keluarga Lapor Polisi

Menurut Agustinus, pihaknya memproses hukum masalah itu sehingga polisi bisa mengusut tuntas penyebab tubuh Milka penuh jahitan.

Agustinus juga menilai, kematian kakaknya itu tidak wajar karena beberapa saat sebelum meninggal, Milka sempat menelepon dirinya.

"Kami serahkan semua kepada polisi dan kami berharap agar masalah ini bisa ditangani secepatnya," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com