Tidak lama setelah laporan diterima, puluhan petugas PT KAI meluncur ke lokasi kejadian untuk menangani lokasi longsor.
"Saya bersyukur sekali, peristiwa longsor itu bisa cepat diketahui warga. Soalnya, sekitar pukul 06.15 WIB biasanya ada kereta yang melintas di jalur itu. Telat beberapa jam saja, bisa fatal akibatnya. Lihat saja, longsornya parah," kata Budiono.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu siang, lapisan tanah di bawah bantalan rel KA itu ambles sehingga membahayakan perjalanan KA.
Dilihat dari samping, rel KA tampak seperti jembatan karena tanah penyangganya kosong. Lokasi longsor berjarak beberapa meter dari sungai setempat.
Warga Desa Ledokdawan, Ahmadi (45), menuturkan, longsor terjadi karena tanggul sungai di kawasan tersebut sudah tak kuat menahan aliran deras air sungai yang bertambah seiring intensitas hujan tinggi akhir-akhir ini. Jarak lokasi longsor dengan sungai itu sekitar tujuh meter.
"Sebaiknya, tanggul-tanggul sungai di kawasan itu sering diawasi karena usia tanggul sudah tua. Ini yang harus diperhatikan. Jika tanggul sungai longsor, otomatis tanah di rel juga longsor," kata Ahmadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.