PEKALONGAN, KOMPAS.com - Jembatan sepanjang 33 meter dengan lebar 3 meter di Desa Luragung, Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ambruk sejak Kamis (15/2/2018).
Pondasi jembatan yang menghubungkan Kabupaten Pekalongan dengan Pemalang tersebut roboh setelah digerus aliran air sungai dan banjir bandang.
Naeli Murodah (25), warga Desa Luragung mengatakan, kondisi jembatan makin parah pada Jumat (16/2/2018) ini. Sebelum roboh jembatan sudah miring, kemudian diperparah dengan hujan deras dan banjir bandang yang terjadi.
"Kalau mau ke Kecamatan Watukumpul dan Bodeh di Pemalang sekarang harus memutar jaraknya sekitar 50 kilometer," kata Naeli.
(Baca juga: Dua Jembatan Ambruk Akibat Banjir dan Longsor di Pekalongan)
Menurut dia, akibat putusnya jembatan, perekonomian warga otomatis terganggu. Misalnya, petani yang akan mengangkut hasil panen tidak bisa melintas.
Soimin (30), warga Desa Kandangserang, mengaku dirinya baru pulang dari Jakarta dan tidak mengetahui ada jembatan putus.
Otomatis bus yang dinaikinya berhenti dan tidak bisa melintas. Seluruh penumpang diturunkan di Desa Medayu Kecamatan Watukumpul, Pemalang.
"Ya ini saya menyebrangi sungai demi sampai seberang. Selanjutnya nanti naik ojek ke desa saya," ucap Soimin.