Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Teka-teki Jeratan Zumi Zola

Kompas.com - 12/02/2018, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bos PT Sumber Swaranusa, Joe Fandy alias Asiang, kini telah dicegah imigrasi atas permintaan KPK. Perusahaan ini bergerak di bidang konstruksi.

Saya mencoba mencari alamat yang saya dapatkan dari sumber kami. Dalam program AIMAN yang tayang pada hari Senin (12/2/2018) pukul 20.00 WIB di KompasTV, digambarkan bagaimana proses pencarian itu di belakang sebuah pasar di Jambi.

Sebuah kejanggalan dari apa yang ditemukan. Benarkah sang perusahaan menjadi cukong alias kasir dalam tanda kutip, dari apa yang diminta oleh pejabat Pemerintah Provinsi Jambi? 


Masuk ke vila milik keluarga Zola

Sementara, untuk sang gubernur sendiri, Zumi Zola, Aiman juga menelusuri eksklusif ke dalam kompleks vila milik keluarga Zola, tidak jauh dari kantor pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, tempat Zumi Zola sebelum menjabat sebagai gubernur, menjadi bupati di daerah ini (2011- 2016).

Sehari sebelum penetapan tersangka Zumi Zola pada 2 Februari 2018, KPK melakukan penggeledahan. Uniknya penggeledahan bukan pada rumah pribadi Zola di Kota Jambi, melainkan pada vila milik keluarga Zola.

Vila itu berada di Tanjung Jabung Timur, kabupaten yang berjarak 2 jam perjalanan menggunakan mobil, dengan jarak tak lebih dari 100 kilometer, meski harus melalui jalan nasional yang cukup banyak bagian yang rusak dan berlubang.

Pada saat penggeledahan, KPK menemukan sebuah brankas besar, berukuran 2 meter x 1 meter, berisi uang pecahan rupiah dan dollar.

Baca juga : Pengalaman Ganjil dan Brankas Besar di Balik Penggeledahan Vila Mewah Zumi Zola

Dari informasi yang saya dapatkan, karena uang tunai ini cukup banyak, KPK harus menggunakan bantuan hingga 3 alat penghitung uang, yang dipinjamkan dari bank terdekat.

Untuk apa uang berbagai pecahan ini disimpan dalam bentuk tunai, masih dalam penyelidikkan KPK, termasuk apakah terkait dengan tindak pidananya atau tidak. Yang jelas, uang dan brankas besar tersebut, sementara disita KPK.


Saat dugaan korupsi menghentikan prestasi

Zumi Zola, dikenal banyak warganya sebagai sosok yang merakyat. Hampir setiap saat, pada waktu ada musibah, Zola datang ke warganya.

Zola juga tak ragu untuk terjun ke dalam genangan banjir, bahkan ikut mengevakuasi balita sekalipun.

Belum lagi saat Zola murka, pada sidak pukul 1 dinihari, di Rumah Sakit Raden Mattaher, Jambi, karena sang Gubernur mendapati dokter dan perawatnya tidak siaga.

Meski harus dibuktikan di pengadilan, tapi sulit rasanya lepas dari cengkeraman KPK yang sangat prudent alias cermat menangani kasus korupsi, karena tidak mengenal istilah SP3.

Seolah menjadi pengingat dan bergaung ke seluruh negeri, bahwa (dugaan) korupsi seketika menghentikan prestasi!

Saya Aiman Witjaksono,

Salam…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com