Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan di Makassar Bisa Ditonton via "Live Streaming" di Youtube BMKG

Kompas.com - 31/01/2018, 11:00 WIB
Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menawarkan pengamatan via live streaming yang ditayangkan di Youtube kepada masyarakat yang enggan nonton bareng supermoon, blue moon, dan blood moon atau gerhana bulan total di Anjungan Pantai Losari. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Ikhsan, yang dikonfirmasi di kantornya, Rabu (31/1/2018). Menurut dia, teropong BMKG yang terpasang di Anjungan Pantai Losari akan dikoneksikan ke server lalu disiarkan ke Youtube BMKG.

"Jadi dari server itu akan dikoneksikan lagi ke laptop dan ditayangkan ke layar lebar di Anjungan Pantai Losari. Jadi kalau masyarakat malas keluar, ya bisa ditonton live treaming pemantauan gerhana bulan total di Youtube BMKG," kata Ikhsan.

Ikhsan menjelaskan, terdapat lima fase waktu gerhana di wilayah Indonesia tengah, yakni fase gerhana penumbra mulai pukul 18.51 Wita, lalu fase gerhana sebagian mulai pukul 19.48 Wita.

"Gerhana total mulai pada pukul 20.51 Wita, puncak gerhana total terjadi pada pukul 21.29 Wita. Gerhana total berakhir pada pukul 22.07 Wita yang kemudian masuk pada fase gerhana sebagian berakhir pada pukul 23.11 Wita, dan fase terakhir yakni gerhana penumbra berakhir pada pukul 00.08 Wita," terangnya.

Baca juga: Sambut Gerhana Bulan, Warga Semarang Akan Tabuh Beduk dan Gelar Brokohan

Iksan berharap cuaca di Makassar bersahabat dan tidak tertutup awan hitam yang tebal. Sebab, dari pantauan cuaca, Kota Makassar diguyur hujan ringan sepanjang hari.

"Ya dari pantauan cuaca kita, hujan ringan melanda Kota Makassar saat gerhana bulan total terjadi. Tapi, mudah-mudahan tidak hujan agar bisa terpantau. Jika hujan, ya gerhana bulan total tertutup awan hitam tebal," ujarnya.

Saat ditanya mengenai efek gerhana bulan total terhadap masyarakat, Ikhsan mengaku tidak ada. Gerhana bulan total dapat dilihat dengan mata telanjang, berbeda dari gerhana matahari yang dapat mengganggu penglihatan dan harus menggunakan alat bantu.

Kompas TV Hingga kini, sudah lebih dari 4.000 orang terdaftar secara online di Planetarium Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com