Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok Marathon Diwarnai Keributan, Peserta Tagih Medali dan Kaus

Kompas.com - 28/01/2018, 15:00 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis

Protes itu tepat di hadapan Muhammad Amin dan Kapolda NTB yang duduk di podium tamu. Putra Kapolda yang ikut kegiatan itu kaget dan menangis atas aksi protes itu.

Di tengah keributan suara protes itu, Kapolda menenangkan putranya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Muhammad Amin menenangkan peserta yang marah dan meminta panitia memenuhi janji mereka.

Minda yang sejak awal sudah memprotes mengatakan bahwa dia menginginkan medali finisher dan kaus.

“Berikan saya kaus dan medali finisher itu. Kami sudah lari lho, lari pakai tenaga ya, itu hak kami, jangan rampas hak kami dari dunia lari. Siapa pun yang membuat event itu akan saya teruskan ini, ini penipuan,” ungkap Minda.

Sementara itu, Muhammad Amin meminta panitia untuk bertanggung jawab.

“Awalnya event ini sudah berjalan bagus, ini kasuistik. Kami akan perbaiki agar ke depan lebih bagus, saya kecewa juga atas kejadian ini,” kata Amin.

Wibowo yang disebut sebagai ketua panitia tampak buru-buru meninggalkan lokasi halaman kantor Gubernur NTB tempat berkumpulnya ribuan peserta.

Wibowo mengaku dirinya bukan ketua panitia dan menunjuk seseorang yang bernama Franky, yang sebenarnya hanya penanggung jawab medali.

Salah seorang anggota KONI, Nasruddin, mengatakan, medali yang diributkan itu hanya berjumlah 500 buah dan baru sampai dari Singapura, tempat panitia memesannya.

“Nasi sudah jadi bubur, ini benar-benar memalukan NTB, kami enggak akan dipercaya lagi,” ungkap Dedy, salah seorang peserta asal NTB.

Sampai berita ini diturunkan, informasi resmi nama-nama juara Lombok Marathon belum diperoleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com