Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya di Mata Wakil Rakyat Kota Bogor

Kompas.com - 15/01/2018, 16:36 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

Dirinya mencontohkan, sesuatu yang tidak memenuhi target, misalnya adalah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bogor yang hingga saat ini tak kunjung selesai dibahas.

Menurutnya, fungsi RDTR itu sangat penting untuk investasi yang masuk. Sebab, kalau tidak diatur, maka pembangunan di Kota Bogor akan melanggar aturan, acak-acakan, dan Kota Bogor akan tumbuh menjadi sebuah kota yang tidak jelas.

"Syarat RDTR itu harus ada revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Kalau Bappeda kita dorong tidak mampu terus sampai dua tahun nggak selesai-selesai, RDTR itu tidak akan kunjung dibahas," ungkap politisi Partai Golkar itu.

"Harusnya, Bima bisa bilang kamu mampu nggak setengah bulan selesai (revisi RTRW). Nggak selesai, ganti, cari orang yang mampu, mana yang ngerti tentang ilmu perencanaan wilayah, taruh di sana (Bappeda)," lanjut dia.

Dalam pandangannya, ia melihat sosok Bima memiliki kemampuan sebagai seorang pemimpin. Hal itu, kata dia, terlihat dari semangat, energi, serta kecerdasannya untuk membangun Kota Bogor menjadi lebih baik.

Namun, apa yang dimilikinya sebagai modal dasar seorang pemimpin itu belum cukup. Bahwa cita-cita untuk membawa Kota Bogor menjadi lebih baik, rakyat sejahtera, serta didukung wali kota yang cerdas, tidak akan berjalan sempurna ketika tidak didukung oleh perangkat pemerintahan yang baik pula.

"Fungsi kepala daerah itu ya memimpin, memberikan instruksi-instruksi, capaian-capaian, dan gagasan terkait tujuan tadi. Nah, SKPD ini harus mengikuti. Kalau bisa mengikuti, maka target yang dicapai Bima pasti tidak akan melenceng dari capaiannya," sebut dia.

Fraksi Demokrat

Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor dari Fraksi Demokrat, Anita Primasari Mongan mengatakan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sudah berupaya melakukan penataan dalam aspek tata kelola transportasi dan angkutan masal untuk mengatasi kemacetan.

Meski begitu, langkah Bima untuk menyelesaikan kemacetan di Kota Bogor tidak dibarengi dengan sarana dan prasarana yang mendukung, sehingga hasilnya belum bisa dikatakan sempurna.

"Wali kota berusaha menata lalu lintas untuk sedikit demi sedikit mengurai kemacetan. Tapi, ya karena sarana prasarananya belum siap, akhirnya belum sempurna dalam pencapaiannya," tutur Anita.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com