BANDUNG, KOMPAS.com - Kandidat gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tak turut campur lagi dalam menentukan calon wakilnya di Pilkada Jawa Barat 2018. Dia menyebut, kewenangan memilih sosok wakil kini berada di tangan tiga partai koalisi tingkat pusat.
Keputusan itu, sambung Ridwan, diambil setelah ia melakukan pertemuan dengan para petinggi partai koalisi (NasDem, PKB, dan PPP) pada 24 Desember 2017 lalu.
"Saya sudah bertemu dengan para ketua (partai koalisi) bersilaturahmi dan kesimpulannya satu, memang urusan wakil diserahkan ke DPP. Jadi wartawan jangan tanya ke saya lagi. Keputusannya ada di DPP, bolanya ada di DPP," ucap Ridwan di Jalan Sukarno, Rabu (27/12/2017).
Emil, begitu ia disapa, menuturkan, saat ini partai pendukung masih melakukan musyawarah untuk menentukan sosok yang tepat mendampinginya di Pilkada Jabar.
(Baca juga : Kirim Isyarat ke Ridwan Kamil, Partai Golkar Dinilai Belum Move On )
"Sedang dimusyawarahkan. (Kandidatnya) masih dari enam nama yang itu dulu jika di dalam koalisi," tuturnya.
Emil mengakui jika proses komunikasi politik di Pilkada Jabar cukup alot. Sebab itu, ia pun terus meningkatkan komunikasi dengan partai pendukung untuk memperkuat skema koalisi.
"Intensitas kita berdiskusi dan berkoalisinya kita kuatkan. Karena per hari ini Jabar ini masih ngambang belum ada satu calon pun yang terkunci. Dibandingkan provinsi lain, di Jabar lebih cair. Karena memang politik kepentingannya sangat besar, sangat tinggi, harus kita maklumi, hitungan-hitungannya harus cermat," jelasnya.