Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Terpendam 8 Tahun yang Berujung Penyekapan dan Pemerkosaan

Kompas.com - 12/12/2017, 10:14 WIB
Agie Permadi

Penulis

Kompas TV Pengadilan Italia menjatuhkan vonis bersalah.

"Saat digerebek, ternyata memang benar korban ada di rumah pelaku," katanya.

Sakit hati

Menurut Hendro, motif tindakan pelaku ini lantaran sakit hati dengan korban yang telah memiliki kekasih. Padahal, pelaku telah mengenal korban sejak umur sembilan tahun. Seiring waktu, cinta yang dirasakan pelaku itu muncul karena adanya hubungan baik.

"Tersangka ini memendam cinta selama delapan tahun dan ingin menikahinya, tetapi tersangka sakit hati karena cemburu terhadap korban yang sudah memiliki pacar," kata Hendro.

Berdasarkan olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa karung goni, lakban berwarna kuning, tiga sabuk karate, dan tali.

Sementara itu, Wahyu mengaku sudah lama memendam cinta terhadap MR. Bahkan, Wahyu bersumpah menikahi korban.

"Saya sudah bersumpah sama diri saya bahwa hanya dia (korban) di hati saya," kata Wahyu.

Rasa cinta ini telah dipendamnya sejak MR masih berusia 11 tahun. Bahkan, pria yang pernah sukses berjualan burung kenari ini kerap membiayai kebutuhan korban. Dia pun mengaku sudah dekat dengan keluarga korban.

Baca juga: Pelaku Sekap dan Perkosa Pelajar SMA di Bandung karena Sakit Hati

Wahyu juga mengaku, dulu mengutarakan cintanya kepada korban, tetapi ia menilai jawaban korban dirasa mengambang atau belum ada kepastian. Sebab, saat itu, korban menjawab masih ingin bersekolah.

"Kalau dia ngomong-nya suka, mungkin enggak. Tetapi, jawabnya (korban) masih kecil dan masih ingin bersekolah dulu," katanya.

Bagi Wahyu, hanya MR cinta yang ada di hidupnya. Ia bahkan siap menanti apabila MR menikah dan bercerai.

"Saya tidak masalah apabila dia menikah. Saya siap tampung dia kalau kalau rumah tangganya berantakan. Saya tunggu jandanya," ucapnya.

Meski begitu, Wahyu mengaku menyesal telah melakukan perbuatan itu kepada gadis pujaannya. "Saya menyesal sekali," ucap wahyu di balik penutup kepalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com