Ia mendorong agar para kiai muda melek teknologi, agar pesan dakwahnya sampai kepada umat, khususnya generasi milenial.
"Saya sebagai seorang tua, paling dahulu merestui ada forum kiai muda. Apa maksudnya saya, kiai-kiai yang ada sekarang ini akan diganti oleh kiai muda itu. Harus dibekali bahwa kiai muda mengetahui sekarang ini zaman yang tidak sama," tuntasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Wali, KH Anis Maftuhin menjelaskan, dalam kegiatan Multaqo Kebangsaan ini juga digelar Ngaji Jurnalistik dengan tema "Strategi dan Teknik Dakwah di Era Digital untuk Generasi Milenial".
Menurut Anis, kiai muda harus melek teknologi dan media sosial. Karena keduanya adalah fakta yang tidak bisa dihindari. Sejauh ini, ia melihat, para kiai muda khususnya di Jateng memiliki keterbatasan, sehingga diperlukan diskursus tentang teknologi informasi ini.
"Salah satunya memanfaatkan media sosial untuk berdakwah," kata Anis.
Salah satu pembicara Ngaji Jurnalistik adalah anggota DPR Muhammad Arwani Thomafi. Dalam paparannya ia mengatakan, media saat ini sangat luas, tidak sebatas media cetak dan penyiaran saja.
Sekarang sudah masuk media online dan media sosial. Sehingga dengan semakin banyaknya media tersebut, seharusnya menjadi peluang dan potensi bagi sarana dakwah itu sendiri.
"Zaman now ini menjadi penting memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah. Jadi ini sangat positif," kata Arwani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.