KARANGASEM, KOMPAS.com — Gunung Agung yang terletak di Kabupten Karangasem, Bali, terus mengeluarkan asap tebal.
Setelah dinyatakan meletus, Selasa (21/11/2017), pada Rabu pagi asap tebal setinggi sekitar 700 meter terlihat membubung dari puncak gunung menuju timur mengikuti arah angin.
Asap tebal ini secara konsisten terus terjadi sejak malam. Bahkan, pada malam hari bisa mencapai ketinggian 1.000 meter.
Selain asap tinggi, Gunung Agung juga diguncang gempa, baik vulkanik maupun tremor nonharmonik.
Berdasarkan hasil pantauan petugas yang dilaporkan setiap enam jam, pada pukul 00.00-16.00 Wita tercatat 1 kali gempa embusan, 2 kali gempa nonharmonik, 5 kali vulkanik dangkal, 1 kali tektonik lokal, dan 5 kali tektonik jauh.
Baca juga: Sebelum Meletus, Rekahan Kawah Gunung Agung Teramati Membesar
"Ini letusan freatik, masih dominan uap air bercampur dengan material vulkanik lain," kata Suantika, Rabu (22/11/2017).
Karena itu, petugas terus memantau perubahan Gunung Agung selama 24 jam.
Baca juga: PVMBG: Hujan Abu Vulkanik Landa Sejumlah Desa di Sekitar Gunung Agung