KSAU Lantik 187 Perwira Baru untuk Isi Lanud Terluar di Indonesia

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melantik 187 perwira lulusan Sekolah Pembentukan Perwira TNI AU untuk mengisi sejumlah pangkalan udara TNI AU wilayah terluar yang sedang dikembangkan.

"Kebijakan Panglima TNI salah satunya mengembangkan lima pangkalan udara TNI AU terluar, antara lain di Ranai, Morotai, Biak, Merauke, dan Selaru," kata Hadi di Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2017).

Keberadaan Hadi di Solo untuk melantik dan mengambil sumpah 187 perwira lulusan angkatan ke-20 Sekolah Pembentukan Perwira TNI AU Tahun Anggaran 2017. Sebelumnya, 187 perwira itu merupakan bintara aktif TNI AU dari berbagai daerah.

Menurut Hadi, kekurangan pesonel di TNI AU menjadi hal yang pokok untuk segera diatasi. Terlebih lagi, saat ini TNI AU mendapat alutsista baru, seperti pesawat tempur Sukhoi SU-35, pesawat Hercules baru tipe C, dan 12 radar baru.

Untuk memenuhi tenaga teknis alutsista baru dan pengembangan pangkalan terluar, kata dia, diperlukan para perwira yang memiliki kemampuan teknis. Salah satunya yaitu bintara yang lulus sekolah perwira dan berkemampuan teknis.

Baca juga: 11 Unit Sukhoi SU-35 Buatan Rusia Ditempatkan di Lanud Hasanuddin

Hadi mengatakan, pertimbangan pembangunan dan kenaikan status lanud terluar itu untuk menyukseskan program Nawacita dari Presiden Jokowi. Terlebih lagi, Presiden ketujuh RI itu ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Kami melihat program Nawacita dari Presiden Jokowi menjadi poros maritim dunia, yakni membangun konektivitas antar-pulau. Dengan demikian, diperlukan sinkronisasi kekuatan TNI dengan program Nawacita berupa tol laut dan jembatan udara," jelas Hadi.

Bagi dia, keberhasilan program tol laut dan jembatan udara akan berujung pada kesejahteraan yang merata dan tidak ada disparitas harga.