PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkal Pinang Edison Taher angkat bicara tentang beredarnya video pemukulan seorang guru terhadap dua orang siswa. Video tersebut tidak terjadi di SMPN 10 Pangkal Pinang.
Edison mengaku, begitu mendapat kabar soal video tersebut, pihaknya langsung memeriksa ke SMPN 10 Pangkal Pinang untuk memastikan.
"Kita sudah cek ke SMPN 10, ternyata ruang kelas yang tampak di video tersebut, berbeda dengan yang kita temukan di SMPN 10. Cat dinding dan jendela pun jelas berbeda," ujar Edison Taher, Senin (6/11/2017).
"Kepala sekolah (SMPN 10 Pangkal Pinang) juga memastikan bahwa siswa maupun guru yang terdapat pada video tersebut bukanlah dari SMPN 10 Pangkalpinang," tambahnya.
(Baca juga : Polisi: Video yang Viral Beda dengan Kasus Pemukulan Siswa di Pangkal Pinang)
Hal senada diungkapkan Kepala Ombudsman RI perwakilan Bangka Belitung, Jumli Jamaluddin. Ia mengaku telah memeriksa semua ruangan di SMPN 10 Pangkalpinang, dan tidak menemukan ruangan yang sama seperti yang terdapat di video tersebut.
"Kita juga menanyakan sejumlah siswa, namun mereka memastikan baik guru maupun siswa dalam video tersebut bukanlah dari SMPN 10," tambah Jumli.
Sebelumnya beredar sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video berdurasi 37 detik tersebut, tampak seorang oknum guru menampar 2 orang siswa secara bergantian. Diduga, peristiwa tersebut terjadi di SMP Negri 10 Pangkalpiang.