Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ridwan Kamil, Terjun ke Dunia Politik Harus Mapan Finansial Dulu

Kompas.com - 28/10/2017, 08:31 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil punya pandangan sendiri tentang waktu yang tepat untuk masuk di dunia politik. Masuk politik, kata dia, diperlukan ketika kehidupan seorang sudah mandiri, dan tidak sedang mencari nafkah.

Hal itu disampaikan di depan mahasiswa dan dosen Universitas Diponegoro Semarang, saat ia mengisi kuliah umum, Jumat (27/10/2017) kemarin.

“Hidup mandiri dulu sebelum menjabat jabatan (politis). Karena jabatan tidak untuk cari nafkah,” kata pria yang disapa Emil ini.

Emil menceritakan pengalaman dirinya masuk di dunia politik. Ia masuk ketika kehidupannya secara ekonomi sudah kuat.

“Saya masuk politik usia 42 tahun, dari dulu mengajar dan jadi enterpreneur. Kalau saya pensiun (jadi wali kota), kantor saya masih tunggu, sehingga tidak terkait isu finansial,” tambahnya.

(Baca: Golkar Dukung Ridwan Kamil, Harga Diri Dedi Mulyadi Dipertaruhkan )

“Kalau terjun politik saran saya mandiri dulu dari segi ekonomi,” pinta bakal calon gubernur Jabar ini.

Dunia politik, sambung dia, penting karena dapat mengurus hajat hidup orang banyak. Politik yang mulia penting agar dapat menyelesaikan sejumlah persoalan.

“Politik itu mulia, politik untuk mengejar agar mereka tidak stres, agar yang miskin tidak diusir dari rumah sakit, itu ruang politik. Itu semua urusan yang diselesaikan dan harus dinikmati,” tambahnya.

(Baca: Alasan Golkar Pilih Usung Ridwan Kamil daripada Dedi Mulyadi)

“Kalau mencintai itu capek badan itu akan hilang, saya doakan alumni Undip masuk politik dengan mengejar cita lebih baik. Membuat keputusan yang mengubah dunia,” paparnya lagi.

Emil juga menyinggung citra politik saat ini yang banyak dipenuhi kasus dengan operasi tangkap tangan korupsi. Menurut dia, perlu orang baik yang terjun ke politik agar politik tidak distigmakan selalu negatif.

“Saya berharap banyak akademisi dari Undip ikuti jejak saya. Bu Risma kan juga arsitek, Makasar juga sama. Insinyur dari pemimpin daerah itu solusi, dilihat prosesnya, bukan hasilnya,” tambahnya.

Kompas TV Walikota Bandung, Ridwan Kamil membantah dirinya akan membuat spanduk yang berisi pesan pamit untuk warga Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com