MUBA,KOMPAS.com - Bripda Azan Fikri ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala serta sepucuk pistol yang ada dalam genggaman tangan almarhum, Senin (8/10/2017).
Sebelum ditemukan meninggal tak jauh dari rumah kekasihnya, Azan membuat status permohonan maaf di akun Facebook miliknya sekitar pukul 23.29 WIB.
"Maaf atas Semuanya Selamat Tinggal," tulisnya.
Bripda Azan Fikri bertemu dengan tiga orang sebelum ditemukan meninggal. Pertama, korban mengantar calon istri, Resti (25), sekitar pukul 20.00 WIB dari Palembang menuju Sungai Lilin menggunakan Mobilio Hitam BG 1652 JF.
Lalu ia ke rumah Lilin Asri pukul 23.00 WIB, kemudian kembali mengantar calon istri ke rumahnya di Desa Rawa Bening dan sempat bertemu dengan ibunda Resti, Darlina Binti, dan berpaminat menuju Sungai Lilin.
(Baca juga: Seorang Polisi Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Kepala)
Pada pukul 02.00 WIB, sebanyak 5 warga Dusun VI Rawa Bening Desa Tri Tunggal yang sedang jaga malam mendengar bunyi letusan senpi. Namun, belum diketahui asal suara letusan.
Kemudian, pukul 07.00 WIB, Resti mengetahui korban masih berada di sekitar rumahnya. Posisi mobil dalam keadaan hidup, terkunci dari dalam, sedangkan kaca sebelah kiri pecah.
Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia dengan luka tembak di kepala. Tangan kanan memegang senpi.
Kabid Humas Polda Sumsel AKBP Slamet Widodo menuturkan, motif bunuh diri yang dilakukan karena gagal nikah.
"Kabarnya gagal nikah, jadi harapannya pupus," tutupnya.