Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhari-hari Tidur di Samping Keranda Jenazah, Ibu Hamil Akhirnya Dipulangkan

Kompas.com - 06/10/2017, 14:15 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang mengaku bernama Alin (28) dengan kondisi hamil tua ditemukan petugas di Pemakaman Umum Kelurahan Semampir, Kota Kediri, Rabu (4/10/2017).

Temuan ini berawal dari laporan Sholi, pengurus Takmir Masjid Baitusallam Kelurahan Semampir.

Dalam laporan itu, Sholi mengaku melihat perempuan dengan kondisi hamil tua telantar di ruang tempat penyimpanan keranda jenazah selama seminggu terakhir. Kondisinya selain tidak terawat juga seperti perempuan yang kebingungan.

Warga juga kesulitan mengorek keterangannya karena kurang lancar ketika diajak berkomunikasi.

Dari kondisi perutnya yang membuncit, usia kehamilan Alin diperkirakan tujuh atau delapan bulan. Namun Alin sendiri mengaku tidak tahu berapa usia kehamilannya.

Alin juga terlihat lahap saat disodori nasi bungkus dan es teh hangat yang dibawa petugas Satpol PP Kota Kediri.

(Baca juga: Baru 5 Menit Jalan dari Bandara, Mobil Jokowi Berhenti Mendadak)

Untuk mengorek keterangannya, petugas mengalami kesulitan karena Alin sangat tertutup. Dia hanya mengaku pernah punya suami yang tinggal di daerah Gampengrejo, Kabupaten Kediri dan pergi dari rumah karena diusir oleh keluarganya.

"Ada yang tidak senang dengan saya sehingga saya pilih pergi dari rumah," ungkapnya.

Dari kepergiannya itu, kemudian dia menumpang tidur di ruangan keranda pemakaman.

"Saya sudah izin sama juru kunci dan diperbolehkan tinggal," ungkapnya.

Namun pengakuan Alin juga sering berubah-ubah. Kepada petugas yang mengajaknya mengobrol, Alin mengaku sudah bercerai dengan suaminya. Namun dia mengaku hamil dengan suami yang telah menceraikannya.

Sementara itu, Nur Khamid, Kabid Trantibun Satpol PP, menuturkan, petugas telah membawa ibu hamil yang ditemukan di pemakaman umum ke Puskesmas Baluwerti.

(Baca juga: Di Desa Ini, Makam Gadis Perawan dan Ibu Hamil Selalu Dijaga)

Menurut Nur Khamid, Alin diduga depresi dan petugas telah mengantar pulang ke rumahnya di Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.

"Petugas telah mengantarkan pulang dan diserahkan kepada keluarganya. Alin diterima sendiri ibu kandungnya," ungkapnya, Kamis (5/10/2017).

Dari penjelasan Sri Jumai, ibunda Alin, anaknya telah menghilang dari rumah sekitar seminggu lalu.

Saat itu, Alin diajak berbelanja di toko tak jauh dari rumahnya. Namun tanpa diduga Alin tiba-tiba pergi menghilang. Sudah dilakukan pencarian di sekitar rumah dan keluarganya tidak ditemukan.

Menurut Sri, Alin telah menikah dengan seorang pria yang kini bekerja sebagai nelayan di Banyuwangi. Namun suaminya pergi meninggalkan Alin setelah mengetahui istrinya ternyata memiliki gangguan kejiwaan.

Akibatnya, Alin yang tengah hamil anak pertama mengalami depresi sehingga kabur dari rumahnya. Saat normal, Alin dapat diajak berkomunikasi secara wajar. Namun jika gangguan kejiwaannya kambuh, dia menjadi sulit diajak berkomunikasi.

Suami Alin sendiri sempat pamit bekerja sebagai nelayan di Banyuwangi. Namun sejak kepergiannya sampai sekarang tak pernah memberi kabar lagi.

Sementara itu, hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Baluwerti menunjukkan, usia kandungan Alin sudah 37 minggu. Ibu dan janinnya juga dalam kondisi sehat.


Berita ini telah tayang di Tribunnews, Jumat (6/10/2017), dengan judul: Wanita Hamil Berhari-hari Tidur di Samping Keranda Jenazah Akhirnya Dipulangkan ke Rumah Orangtuanya

 

 

Kompas TV Belasan ibu hamil terpaksa ikut pengungsi di posko Lapangan Sutasoma Gianyar Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com