Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Endro Berburu Gramofon dengan Menyusuri Jejak Belanda

Kompas.com - 21/09/2017, 07:00 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Meski berhasil menemukan gramofon, namun untuk bisa mendapatkannya tidaklah mudah. Menurut Endro, butuh kesabaran dan pendekatan yang intens agar pemiliknya mau melepas barang tersebut.

"Memang seninya itu untuk mendapatkannya, cara kita pendekatan, menawar sampai barang bisa ditangan. Banyak juga mereka yang tidak tahu cara menggunakanya, jadi hanya di simpan," ungkapnya.

Gramofon yang didapatkannya pun memiliki berbagai macam kondisi. Namun sebagian besar tetap bisa diperbaiki dan dioperasikan kembali sebab mesin gramofon terbilang sangat handal dan kuat.

"Ada yang kondisi mati dalam arti tidak bisa berputar, tetapi tidak rusak. Memang uniknya mesin dari gramofon ini kerusakan itu jarang sekali, teknologi jaman dulu memang luar biasa, kalau memperbaiki bisa, kami ada komunitasnya," tuturnya.

Eko mengaku, dahulu dirinya memiliki cukup banyak gramofon. Namun karena ada keperluan mendesak, beberapa sudah dijualnya. Saat ini, Endro masih menyimpan gramofon yang usianya cukup tua, yakni buatan tahun 1920.

"Saya sekarang hanya tinggal punya empat, jenis koper dan yang corongnya diluar. Yang saya punya tertua itu tahun 1920 buatan Jerman, itu yang corongnya di luar, harganya di atas Rp 10 juta kalau dijual," tuturnya.

Sampai saat ini, Endro mengaku masih mencari barang yang sering disebut musik boks. Barang ini buatan Jerman dan usianya lebih tua dari gramofon miliknya.

"Saya belum bisa mendapatkan yang namanya musik boks. Buatan Jerman, usianya lebih tua lagi dari gramofon milik saya. Itu dulu juga dibawa Belanda ke Indonesia dan jumlahnya tidak banyak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com