Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugatan Anak Kandung terhadap Ayah Senilai Rp 216 Juta Ditolak

Kompas.com - 19/09/2017, 18:47 WIB
Syarifudin

Penulis

Selain gugatan materil, kakek tersebut juga dituntut untuk hengkang dari tanah yang kini telah ditempatinya.

Sementara itu, keluarga tergugat yang hadir dalam persidangan itu tampak sumringah dan bahagia dengan hasil putusan majelis hakim.

"Kami merasa bersyukur majelis hakim telah memutuskan perkara ini. Sekarang kami sebagai pihak tergugat merasa lega dan bahagia setelah beberapa bulan mendamping ayah selama mengikuti sidang," ujar Yusran, anak bungsu tergugat.

Menanggapi putusan mejelis hakim, pihak penggugat, Arsyad masih pikir-pikir untuk menerima hasil putusan pengadilan ini.

"Saya pikir-pikir dulu dan klien pikir-pikir dulu. Kalau dua pihak tidak bisa melakukan upaya damai secara kekeluargaan, kami ajukan banding dan gugatan baru," kata menantu pertama dari pihak tergugat, H Muhamad, saat didampingi penasehat hukumnya.

Sementara itu, penasehat hukum penggugat, Arifudin, mengaku, upaya banding dan gugatan baru akan dilakukan jika dua pihak tidak menempuh jalur damai.

"Kalau dua pihak tidak bisa melakukan upaya damai secara kekeluargaan, kami ajukan banding dan gugatan baru," tutur Arifudin saat ditemui usai sidang.

Selain itu, upaya hukum juga ditempuh karena penasehat hukum menilai putusan majelis hakim ada yang janggal.

"Saya menilai putusan majelis hakim ada yang janggal. Hakim mempertimbangkan gugatan penggugat kurang pihak. Padahal masalah itu tidak pernah kami soroti, baik oleh penggugat maupun tergugat proses tanya jawab di persidangan," ujarnya.

"Masalah letak wilayah itu, PN tidak punya kewenangan karena yang menentukan objek sengketa masuk di Desa Tawali atau Rangga Solo, itu kewenangan pejabat tata usaha negara," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com