Jokowi: Dengan Gawai, Bila Kita Beli Sesuatu Tinggal Klik, Klik, Klik

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan orasi  ilmiah dalam peringatan Dies Natalis ke -60 Universitas Padjadjaran yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (11/9/2017). 

Dalam orasinya, Presiden membahas tentang perkembangan dunia digital yang mendorong perubahan cepat di segala aspek terutama di bidang ekonomi. Dalam hal ini terkait sistem pembayaran digital dengan hadirnya berbagai macam aplikasi pembayaran.

"Masalah yang berkaitan dengan pembayaran, perubahannya begitu sangat cepat," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, perubahan tersebut mewajibkan setiap orang untuk beradaptasi agar bisa mengikuti gaya hidup digital yang tidak akan bisa dibendung masuk ke Indonesia.

"Sekarang mungkin masih 90 persen pembayaran masih cash atau kartu kredit. Tapi saya enggak pernah memiliki kartu kredit. Nyoba kartu kredit saja belum pernah, ini sudah keluar PayPal, Alipay. Hal-hal seperti ini tidak bisa kita cegah atau kita tolak," tuturnya. 

Baca juga: Jokowi: Saya Banyak Terima Aduan Masyarakat gara-gara Raisa Menikah 

Menurut Jokowi, perubahan gaya pembayaran digital tersebut memiliki sisi positif yakni mempermudah masyarakat. Namun jika tidak bijak dalam menggunakannya, hal itu justru bisa berakibat negatif.

"Dengan gawai, gadget, smartphone kita beli sesuatu, hanya diminta klik,klik,klik kemudian duit kita di bank hilang. Inilah perubahan teknologi yang begitu sangat cepat, bapak ibu pasti sudah banyak mengalami," ucap dia.

Dengan sistem pembayaran digital sebut Jokowi, masyarakat dapat menghemat waktu dan tenaga jika ingin membeli sesuatu. Presiden pun memberikan contoh aplikasi Go-Jek yang menjadi salah satu aplikasi terbaik di Indonesia.

"Sekarang saya pun kalau mau beli sate enggak usah pergi ke tukang sate. Tinggal pesan ke Go-Food datang setengah jam. Pesan gado-gado juga sama, enggak perlu pergi ke warung gado-gado saya minta Go-Food beli gado-gado, setengah jam datang. Inilah perubahan-perubahan yang harus kita antisipasi karena ini akan mengubah lanskap politik global," kata Jokowi. 

Baca juga: Jokowi dan Konsistensi yang Ternoda