Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Pelanggan, Peserta BPJS Dapat Minuman Jamu Gendong

Kompas.com - 04/09/2017, 15:48 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ada yang berbeda di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ungaran yang terletak di Jalan Sukarno Hatta Nomor 10 Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (4/9/2017) ini.

Tepat di hari pelanggan nasional ini, setiap tamu yang datang mendapatkan suguhan penyambutan (welcome drink) berupa jamu gendong. Tak hanya itu, para tamu juga disediakan aneka jajanan pasar sebagai cemilan secara cuma-cuma.

"Kita hari ini akan manjakan para peserta BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk penghargaan kepada mereka," kata Kabid Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Ungaran, Reza Sahria yang mengenakan baju ala Timur Tengah.

Soal baju, Reza mengungkapkan bahwa dalam rangka hari pelanggan nasional ini seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ungaran sengaja mengenakan pakaian tematis selama tiga hari. Khusus hari ini, jelasnya, para karyawan mengenakan pakaian khas negara-negara tujuan para TKI.

"Hari ini kita pakai baju khas negara tujuan TKI, sekaligus sebagai sosialisasi program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi TKI yang kita lakukan per 1 Agustus kemarin. Hari berikutnya kita pakai baju petani, hari ketiga pakai uniform pekerja," terangnya.

Baca juga: TKI Korban Kekerasan Ditanggung BPJS Ketenagakerjaan

Profesi petani, kata Reza, dipilih menjadi baju seragam untuk hari kedua sebagai representasi perlindungan kepada pekerja informal atau disebut juga Bukan Penerima Upah (BPU). Sedangkan petani merupakan salah satu profesi yang masuk sebagai BPU.

"Selain itu tadi pagi kita juga adain flashmob, semua karyawan terlibat dengan mengajak semua peserta BPJS yang hadir ikut berjoget. Biasanya kalau antre pada diam, tadi suasananya cukup ramai," imbuhnya.

Ternyata, peringatan hari pelanggan nasional ini tidak banyak diketahui masyarakat. Kejutan dari para karyawan BPJS Ketenagakerjaan ini membuat para tamu terheran-heran.

"Ada apa ini mas, kok ada jamu segala?" tanya Nova, warga Ambarawa yang kaget begitu membuka pintu.

Baca juga: Pasien Ditolak Berobat karena Status di Kartu BPJS Telah Meninggal

Para pelanggan pun mengusulkan agar pelayanan istimewa ini dilakukan sesering mungkin.

"Kenapa nggak tiap hari begini, Pak?" katanya.

Kompas TV Rencana pencabutan BPJS dan Kartu Jakarta Pintar bagi pelanggar trotoar mendapat reaksi beragam dari masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com