Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan dan Keunikan Pembukaan Festival Sriwijaya 2017

Kompas.com - 23/08/2017, 06:35 WIB
Kontributor Palembang, Berry Subhan Putra

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Festival Sriwijaya kembali digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Selasa (22/8/2017) malam. Sriwijaya Orchesta menjadi pembuka acara tahunan ini.

"Ada tujuh lagu yang kami mainkan. Pertama Ombay Akas, Kebile-bile, Indonesia Pusaka, Indonesia Jaya , Pesta, dan Sinar Medley," ujar Direktur Sriwijaya Orchestra Teffy Mayne.

Ia menjelaskan, Sriwijaya Orchestra merupakan perkumpulan bintang muda Palembang di bidang musik. Selain vokal, ada juga keyboard, gitar, bass, biola, dan lainnya.

"Kami menyebutnya Palembang All Star," tuturnya.

(Baca juga: Festival Sriwijaya Upaya Promosikan Wisata Sungai Musi)

Untuk tampil di acara ini, persiapan yang dilakukan sekitar 3 bulan. Mulai dari koreografi, kostum, hingga performa di atas panggung. "Kami tampil untuk kedua kali. Sebelumnya perkenalan bahwa ada Sriwijaya Orchestra," tuturnya.

Ia berharap, pelaku musik di kota Palembang dan sekitarnya bisa eksis melalui musik orchestra. Selain itu, bisa berjaya di tempat sendiri hingga ke tingkat nasional.

Selain Sriwijaya Orchestra, ada yang unik dalam pembukaan Festival Sriwijaya tadi malam. Ribuan pengunjung yang memadati pelataran BKB ini disambut dengan pantun sang Wali Kota, Harnojoyo.

Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Palembang ini memberikan 12 syair pantun. Mulai dari pantun adat, agama, budi, kepahlawanan, kiasan, hingga nasihat.

(Baca juga: Festival Sriwijaya 2017 Tetap Berlangsung di Benteng Kuto Besak)

 

Harnojoyo mengungkapkan, pantun merupakan bahasa sastra nusantara yang diwariskan nenek moyang. Karena itu, pantul kental sekali hubungannya dengan Festival Sriwijaya.

Seusai pantun, acara dilanjutkan dengan pertunjukan kuntau silat dan tari cinta kasih alam. Lalu ada pagelaran fesyen kolosal dan tari tradisi, sampai pemukulan gong tanda dibukanya Festival Sriwijaya.

Festival Sriwijaya merupakan ajang memperkenalkan budaya dan pariwisata Sumatera Selatan. "Promosi jadi bagian penting. Karena pada akhirnya bisa mengembangkan pariwisata dan kebudayaan Sriwijaya," tutur Harnojoyo. 

Kompas TV Belasan ribu penari saman ikut dalam kampanye perlindungan Taman Nasional Leuser
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com