Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa yang Telepon Mendikbud Itu Gembira Akhirnya Bisa Masuk SMAN

Kompas.com - 14/08/2017, 09:03 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Anggita Arsyikirani siswa yang sempat menelepon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy karena ditolak oleh panitai PPDB SMAN 1 Nunukan saat mendaftar akhirnya bisa masuk sekolah hari ini.

Mustika orang tua Anggita mengatakan, sang anak gembira akhirnya bisa masuk ke SMAN 1 Nunukan. Hari pertama masuk sekolah,  Anggita yang memiliki nilai nem 299,5 tersebut, langsung mengikuti tes penjurusan di SMAN 1 Nunukan.

“Ada senang, ada takutnya juga bisa sekolah. Hari ini langsung tes penjurusan. Kami mengantar, langsung disuruh pulang tadi,” ujanrya Senin (14/08/2017).

Selain Anggita ada 68 siswa lainnya yang tidak lolos dalam proses PPDB tahun 2017 di Nunukan karena permasalaahan nilai nem yang tidak mencukupi yang juga ikut masuk sekolah di beberapa sekolah negeri dan SMA swasta.

Baca juga: Siswa yang Telepon Mendikbud Ini Akhirnya Masuk SMAN 1 Nunukan

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara Sigit Muryono mengatakan, 69 siswa yang tidak lolos PPDB tahun 2017 bisa masuk di SMA negeri dengan syarat nilai rata rata mereka diatas 50, sementara yang nilainya 45 hingga 50 akan dimasukkan ke SMK Negeri, dan yang memiliki nilai rata rata dibawah 45 akan masuk ke SMA swasta di Nunukan.

“24 di SMA Negeri, 29 di SMK negeri, dan 16 itu masuk SMK atau SMA swasta dengan tidak boleh mengubah rombel (rombongan belajar),” ujar dia.

Di beritakan sebelumnya puluhan orang tua siswa di Nunukan mempersoalkan anaknya yang tidak bisa masuk ke SMA Negeri dalam PPDB SMA 2017. Bahkan puluhan orang tua siswa tersebut menggelar demo di Tugu Dwikora.

Kompas TV Enam nelayan Indonesia ditangkap oleh aparat keamanan Malaysia di wilayah perbatasan Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Enam nelayan yang ditangkap adalah Supriadi, Dandu, Mustafa, Ferianto, Saprudin, dan Adi. Dengan menggunakan tiga perahu pada Jumat (3,3) lalu mereka mencari ikan di Perairan Tinagat. Mereka kemudian ditangkap petugas Patroli Maritim Malaysia di perairan Batu Tiga, Tawau Tinagat, Malaysia. Salah satu korban sempat menelepon keluarganya dan mengatakan, bahwa mereka masuk ke wilayah Malaysia, karena berusaha mengejar pukat yang terseret arus laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com