Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu di Bandung Malam Hari Lebih Dingin dari Musim Hujan

Kompas.com - 01/08/2017, 09:37 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebut suhu di Kota Bandung pada malam hari akan terasa lebih dingin dibanding saat periode musim hujan. Hal ini disebebkan penurunan kelembaban udara pada musim kemarau.

"Berdasarkan data klimatologi suhu di periode musim kemarau lebih dingin bila dibandingkan pada periode musim hujan," ujar prakirawan BMKG Iid Mujtahidin, Selasa (1/8/2017).

Iid menjelaskan, suhu lebih dingin juga dipengaruhi hembusan angin dingin dan kering dari Benua Australia yang kini tengah masuk musim dingin. Terlebih, pada musim kemarau arah angin bergerak dari timur ke tenggara.

Menurutnya, angin yang berhembus dari Australia tersebut membuat suhu di wilayah Jawa Barat khususnya Bandung Raya akan terasa lebih dingin pada malam hari.

(Baca juga: Tahun 2050, Suhu Kota-kota Besar Dunia Akan Naik 2 Derajat Celsius)

"Saat periode musik kemarau arah angin pada umumnya angin timur-tenggara membawa udara kering dari daratan Australia. Antara bulan JAS (Juli, Agustus, September) benua Australia mengalami musim dingin," ujarnya.

Iid menjelaskan, hal tersebut merupakan fenomena normal yang biasa terjadi saat periode musim kemarau. BMKG pun sempat mencatat titik terendah dapat mencapai 16,8 derajat Celcius.

"Berdasarkan data klimatologi selama 30 tahun menunjukkan suhu pada periode musim kemarau lebih rendah bila dibandingkan pada periode musim hujan dengan suhu terendah terjadi di antara bulan Juli-Agustus," tuturnya.

Sementara untuk puncak musim kemarau, BMKG memprediksi akan terjadi antara bulan Juli hingga Agustus.

Kompas TV Gelombang suhu dingin kini melanda wilayah otonomi khusus Mongolia, seiring datangnya badai salju. Di Kota Hulunbuir, suhu udara terus anjlok dan diperkirakan dalam 2 hari mendatang, suhu bakal menyentuh minus 40 derajat celsius. Badai salju yang datang menyebabkan tumpukan salju mencapai ketinggian 7 cm. Para pengemudi kendaraan kini harus ekstra hati-hati karena jalan sangat licin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com