Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Jalan Pandanaran, Pusat Oleh-oleh Khas Semarang?

Kompas.com - 11/06/2017, 21:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Jalan Pandanaran di Kota Semarang, Jawa Tengah masuk salah satu jalan tersibuk di ibu kota Jateng. Jalanan itu kerap macet di jam-jam tertentu, karena memang dikenal sebagai salah satu pusat keramaian.

Apa kabar Jalan Padanaran kini?

Jika Anda ingin mudik lewat Semarang, tidak elok dan tidak lengkap jika tidak menyempatkan mampir di jalan tersibuk di pusat kota Semarang itu.

Sebab, di jalan tersebut banyak ditemukan toko atau warung yang menyajikan beragam buah tangan khas makanan Semarangan dan sekitarnya.

Baca juga: Apa Kabar Pasar Klewer yang Berjuang Bangkit Pasca-Kebakaran?

Warga berbagai daerah berjubel di kawasan itu. Pengunjung, termasuk Anda pun bisa membeli sepuasnya makanan khas seperti lumpia, tahu bakso, moci, bandeng presto, getuk, serta makanan lain yang ada di sana.

Mampir di kawasan ini juga sudah lebih nyaman karena didukung pedestarian. Selain berbelanja, pengunjung bisa berjalan hingga ke ujung trotoar dan mendapati pemandangan ikonik Semarang seperti Tugu Muda dan Lawang Sewu.

Pengalaman menyenangkan itu dirasakan sendiri oleh Eko Andri Firlian (33), warga Jakarta saat ditemui Kompas.com di Jalan Padanaran, Jumat (9/6/2017) kemarin.

Untuk ketiga kalinya, Eko mampir di pusat oleh-oleh Semarang di toko Bandeng Juwana. Eko mengaku tak pernah kecewa ketika mampir di lokasi itu. Semua buah tangan yang dibeli di kawasan itu beragam dengan harga relatif yang terjangkau.

Eko juga senang karena ada banyak pilihan berbelanja di kawasan ini.

"Saya sudah tiga kali ke Semarang, dan tidak pernah kecewa. Di sini banyak pilihan, pelayanan juga langsung, ramah, harganya juga terjangkau," kata dia.

Ia pun memamerkan sejumlah buah tangan yang dibelinya seperti bandeng, moci, getuk. Ia pun pasti mampir di Jalan Pandanaran ketika ia mendapat tugas dari kantornya.

"Kalau dapat tugas ke Semarang, pasti saya mampir beli oleh-oleh. Masalahnya satu, macet itu saja," ujar Eko.

Ketika mampir di lokasi ini, Eko juga tak pernah memakai kendaraan sendiri. Dia memanfaatkan layanan taksi, untuk membeli oleh-oleh dan menghantarkan dia ke bandara.

Indi, salah satu petugas Pusat Oleh-oleh Bandeng Juwana mengatakan, tokonya menjadi rujukan dari warga yang ingin membeli oleh-oleh. Semua makanan selalu diproduksi setiap hari.

Lantaran baru itu, para pengunjung tertarik membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Saat Ramadhan, para pengunjung juga tidak henti-hentinya ramai di toko itu.

"Kita hari biasa kayak gini. Tapi kalau weekend ramai sekali. Untuk Lebaran saat ini sudah kita antisipasi, tapi memang saat ini belum kelihatan, mungkin minggu-minggu depan," kata Indi.

Tokonya menjadi rujukan, kata dia, karena harga yang disajikan cukup terjangkau, lalu banyak varian menu, dan pelayanan yang ramah, mulai dari bandeng presto, lumpia basah dan goreng, wingko babat, tahu bakso, moci, dan sejumlah penganan lainnya disediakan.

Eny Prasetyaningsih, pedagang kali lima yang berjualan Wigko Babad di kawasan itu juga menyiapkan dagangannya untuk menyambut pemudik. Biasanya, kata dia, pengunjung ramai ketika hendak lebaran dan H+2 ke atas.

"Biasanya penuh sesak, sehari setelah Lebaran. Ini saja kalau tidak pesan, pasti nanti tidak kebagian," kata dia.

Jalan Pandanaran sendiri menawarkan segala jenis oleh-oleh mulai dari makanan, suvenir hingga perlengkapan baju lebaran. Gedung-gedung yang berjejer menawarkan segala macam kebutuhan.

Pusat oleh-oleh

Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang Masdiana Safitri mengatakan, Jalan Pandanaran memang sudah didesain, salah satunya menjadi pusat oleh-oleh Semarang.

Lantaran sudah jadi tempat rujukan wisata belanja, para pedagang diingatkan untuk tidak menjual harga terlampau mahal. Pedagang juga dilarang menjual barang-barang kedaluarsa.

Selain itu, kemasan oleh-oleh juga diminta dibuat semenarik mungkin.

"Nah, ini yang penting. Jangan sampai ngepruk harga (jual dengan harga tinggi) ke pembeli. Harus harga wajar, jangan mumpung untuk lebaran," kata Masdiana.

Baca juga: Apa Kabar Malioboro, Ikon Kota Yogyakarta?

Selain pusat oleh-oleh, Pemkot Semarang juga menyiapkan sejumlah titik untuk dijadikan pusat oleh-oleh. Dengan demikian, pemudik bisa memilih lokasi tanpa takut akan mengalami macet.

"Kami juga siapkan itu di airport, tempat wisata dan di tempat-tempat lain. Kami gandeng koperasi dan UMKM untuk bahan dagangannya. Untuk mudik ini kami sudah siapkan betul," paparnya.

Kompas TV Ritual Ini untuk Rawat Benda Pusaka dan Ultah Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com