Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Tak Terima Gaji, Pegawai PDAM Bima Segel Kantornya

Kompas.com - 06/06/2017, 18:35 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Para pegawai Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan aksi penyegelan kantor mereka, Selasa (6/6/2017).

Koordinator aksi, M Farid mengatakan, penyegelan tersebut merupakan bentuk kekesalan para pegawai PDAM karena upah mereka belum dibayarkan sejak Maret 2017.

“Kami hanya menuntut hak. Makanya kantor kita segel, karena memang kita belum terima gaji selama tiga bulan,” ujar dia.

Farid menyebutkan, tersendatnya pembayaran 162 gaji para pegawai ini berawal dari rusaknya bak penampung air PDAM  karena diterjang banjir bandang beberapa bulan lalu. Akibatnya, para pelanggan kehilangan pasokan air sehingga tidak membayar retribusi air ke PDAM.

“PDAM sudah bangkrut karena terganjal dengan retribusi dari pelanggan pasca banjir. Bak penampung air rusak, sehingga upaya penangihan retribusi terhenti,” kata Farid.

Sementara per bulan, gaji mereka rata-rata berkisar Rp 2,16 juta.  Selain gaji, para karyawan juga terancam tidak mendapat jatah THR setelah perusahan air minum milik pemerintah itu.

“Jangankan untuk THR, gaji aja belum kita terima. Sementara puasa sudah 10 hari. Berarti THR kita bakal enggak dapat,” ucapya.

Ia mengatakan, Direktur PDAM sudah banyak memberikan janji kepada karyawan. “Kita di rumah sering dituntut sama istri, sedangkan perusahaan belum membayar gaji kita. Kepala PDAM hanya mengubar janji,” ujar Farid.

Meski kantor disegel, namun aktivitas kantor tetap berjalan seperti biasanya. Para pegawai juga enggan mogok kerja meski tuntutan mereka belum terpenuhi.

Kendati demikian, para pegawai juga berharap dengan aksi yang mereka lakukan bisa direspons oleh pemerintah daerah setempat.

“Sekarang sudah tidak jalan, pak. Satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah ini harus ada kontribusi dari Pemerintah,” kata dia.

Sementara saat akan dikonfirmasi Direktur PDAM tidak berada ditempat. “Bapak sudak keluar, pak,” kata salah seorang pegawai.

Baca juga: Diduga Salahgunakan Wewenang, Karyawan PDAM Donggala Demo Direkturnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com