Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangkitkan "Arwah" Dr Tjipto Mangoenkoesoemo di Kota Ambarawa

Kompas.com - 21/05/2017, 10:06 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Kompas TV Kreasi dari Limbah Kaca Punya Nilai Jual Tinggi

Kegiatan ini sekaligus untuk mengenalkan kepada warga Kota Ambarawa letak makam dr Tjipto. Sebab kendati berada di tengah kota, ternyata banyak warga yang tidak mengetahuinya.

Salah satunya adalah Dinda Wahyu Karina, siswi kelas XI SMK Pertanian Pembanguan Kanisius, Ambarawa. Ia mengaku dirinya baru pertama kali mengunjungi makam dr Tjipto.

"Tadi saya ikut jalan dari Tugu Jam hingga ke makam. Saya baru tahu kalau di sini ada makam pahlawan yang terkenal dengan sebutan Tiga Serangkai (dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara)," kata Dinda.

Kota perjuangan

Menurut tokoh Ambarawa, The Hok Hiong, kegiatan "Ambarawa Bangkit" dan ini memperjelas bahwa bumi Ambarawa adalah kota perjuangan. Antusiasme warga yang mengikuti kegiatan ini dan sejumlah donasi yang mulai terkumpul untuk pembangunan patung dr Tjipto membuktikan klaim ini.

"Donasi secara resmi belum dibuka menunggu susunan panitianya kita notaris-kan. Tapi malam Sabtu kemarin sudah ada sumbangan dari Ambarwa Big Family masih dalam kotak dan dibawa bendahara," kata The Hok, panggilan akrab The Hok Hiong.

Menurut The Hok, patung dr Tjipto yang akan dibangun di Tugu Jam Ambawa ini rencananya dibuat dua kali dari postur asli dr Tipto. Sedangkan penampakannya natural berpakaian sorjan lurik, kain serta blangkon sesuai dengan poster yang diarak.

Dengan berdirinya patung dr Tjipto hasil "urunan" dari warga secara langsung maka harapannya warga Ambarawa akan bangkit. Selama ini, Ambarawa diakui tertinggal atau ketinggalan dari kota lain, baik dari segi kebersihan, kedisiplinan maupun keindahan.

"Semoga kita tergugah oleh keteladanan dari semangat dr Tjipto yang pemberani dan memiliki rasa sosial kemanusiaan yang tinggi. Boleh dikatakan, acara ini seperti membangkitkan arwah dr Tjipto untuk kota kecil bernama Ambarawa ini," kata The Hok.

Baca juga: Soekarno Pernah Taburkan Bunga dari Atas Heli ke Makam Ini

Kemacetan dan kesemerawutan diakui The Hok adalah pemandangan yang biasa di Ambarawa. Jalur utama penghubung kota Semarang dengan Magelang atau Yogyakarta ini dikenal sebagai titik kemacetan.

Hal ini disebabkan semerawutnya parkir kendaraan dan angkutan umum, pedagang kaki lima yang memenuhi trotoar, serta aktivitas pedagang sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sulit ditertibkan, terutama di depan pasar Projo Ambarawa.

Dia berharap nila-nilai perjuangan dan keteladanan dari dr Tjipto ini bisa mengubah pola pikir masyarakat dalam membenai kotanya.

"Semoga kegiatan ini bisa mengubah mindset warga kami untuk membenahi kota," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com