Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Taruna Akpol Diduga Tewas Dianiaya hingga Siswa SD Bernama "Alhamdulillah Lanang Anakku"

Kompas.com - 19/05/2017, 07:35 WIB

KOMPAS.com - Pencarian pelaku pemasangan poster pelecehan lambang negara di Universitas Diponegoro, Semarang, belum juga tuntas. Berbagai pihak meminta pelaku segera ditangkap dan masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dengan aksi-aksi semacam ini.

Dari kota yang sama, penyelidikan terhadap tewasnya Muhammad Adam, salah satu taruna Akademi Kepolisian tingkat II, Kamis (18/5/2017) dini hari, terus berlanjut.

(Baca juga: Cerita Nursyida Syam Ajak Ibu dan Anak di Kaki Rinjani Gemar Membaca)

Adam tewas diduga setelah dianiaya. Polisi telah memeriksa 21 orang taruna lainnya terkait kasus ini.

Sementara itu, dari Surabaya, nama seorang bocah mendadak viral. Namanya "Alhamdulillah Lanang Anakku". Simak cerita di balik pemberian nama tersebut oleh orangtuanya.

(Baca juga: "Mereka Tidak Percaya Nama Saya Tuhan")

Berikut ini 5 berita terpopuler dari seantero Nusantara sepanjang hari kemarin yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Wali Kota Semarang: Tangkap Pemasang Poster Pelecehan Lambang Negara di Undip!

KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi
Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi meminta pihak kepolisian segera bergerak aktif menangkap pelaku pemasangan poster provokatif yang ditemukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Potilik Universitas Diponegoro.

Poster provokatif tersebut bernuansa pelecehan terhadap lambang negara. Poster dengan latar belakang warna merah ini bertuliskan “garuda ku kafir” tepat di dada lambang Garuda Pancasila.

“Kita berkoordinasi terus dengan kepolisian, media bisa cek di Polrestabes atau Polda karena ini isu nasioal. Kasus ini saya harap dapat segera dituntaskan, yang menyebarkan provokasi ini agar segera ditangkap,” kata Hendrar, mengomentari temuan poster ini, Kamis (18/5/2017).

Pihak kepolisian, sambung Hendrar, diminta melakukan proses penyelidikan dan penyidikan secara cepat agar bisa ditemukan siapa pelakunya.  Pemerintah tidak ingin isu poster provokatif mengganggu ketentraman warga Semarang.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Poster Bernuansa Pelecehan Lambang Negara Ditemukan di Undip


2. Taruna Akpol Tewas, Polisi Periksa 21 Orang

Kristian Erdianto Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016).
Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya Muhammad Adam, salah satu taruna Akademi Kepolisian tingkat II yang meninggal Kamis (18/5/2017) dini hari.

Polisi saat ini maraton memeriksa sejumlah saksi. Polda sendiri telah menerjunkan tim dari berbagai instansi untuk mengusut dugaan tewasnya Adam. Tim juga telah ke lokasi untuk melalukan olah kejadian perkara.

"Sekarang masih dalam proses pemeriksaan interogasi terhadap 21 orang taruna," kata Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono, Kamis (18/5/2017) sore, di halaman Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang.

Mereka diperiksa sebagai saksi atas meninggalnya Adam. Para saksi diduga mengetahui saat korban hendak meninggal dunia.

"21 taruna yang (diperiksa) diduga mengetahui berada, pada saat korban meninggal dunia," ujarnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Taruna Akpol yang Tewas Sempat Dibawa ke RS Dalam Kondisi Pingsan


3. Siswa SD Ini Bernama "Alhamdulillah Lanang Anakku"

KOMPAS.com/Achmad Faizal Alhamdulillah Lanang Anakku biasa dipanggil Elak.
Nama unik "Alhamdulillah Lanang Anakku" viral di media sosial. Nama siswa kelas VI SDN 6 Rangkah 6 Surabaya itu viral lewat kartu ujiannya yang jadi perbincangan di medsos.

Elak, demikian anak laki-laki berusia 13 tahun itu biasa dipanggil anggota keluarga dan teman-temannya.

"Kalau saya biasa memanggil "Lak", tapi orang-orang memanggilnya Elak," kata M Saleh, ayahnya, saat ditemui KOMPAS.com di rumahnya, jalan Kapas Gading Madya III Surabaya, Kamis (18/5/2017).

Dalam bahasa Jawa, nama Elak mengandung arti, Alhamdulillah anakku laki-laki. Kata Saleh, hanya guru agama di sekolah anaknya saja yang memanggil dengan nama "Alhamdulillah".

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Cerita di Balik Nama Alhamdulillah Lanang Anakku


4. Ini Status yang Membuat Akun Facebook Afi Tidak Bisa Dibuka

KOMPAS.com/Ira Rachmawati Bupati Anas saat bertemu Afi di Kantor Pemda Banyuwangi Kamis (18/5/2017)
Akun milik Afi Nihaya Faradisa, remaja asal Banyuwangi yang tulisan inspiratifnya viral di media sosial, sempat tidak bisa dibuka sejak Rabu malam (17/5/2017).

Akun tersebut tak bisa dibuka setelah ia menulis status terkait keberagaman yang berjudul warisan. Dalam statusnya, putri pasangan Wahyudi dan Sumarti menulis, jika kewarganegaraan, nama, dan agama adalah warisan.

"Padahal status itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Pilkada Jakarta yang sudah lewat. Tulisan itu saya tulis sebagai perenungan buat saya dan kita semua," jelas gadis kelahiran 1998 kepada Kompas.com Kamis (18/5/2017).

Ia mengaku sudah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu akun Facebooknya tidak bisa dibuka. Karena tidak semua orang bisa menerima pemikirannya.

"Saya menulis bukan untuk mengejar like apalagi follower. Saya murni menulis untuk perdamaian dan ktitik sosial. Pastinya ada yang suka dan banyak juga yang nggak suka," jelasnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Tulisan Inspiratif Siswi SMA Ini Viral di Medsos, Orangtuanya Kaget


5. Polda Jabar: Korban Tewas Tabrakan Beruntun di Cipularang 4 Orang

DIDIE SW Ilustrasi.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus merilis jumlah korban kecelakaan di KM 91.400, Tol Cipularang arah Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Menurut dia, 4 orang dinyatakan meninggal, 1 orang luka berat dan 26 orang luka ringan. Total korban mencapai 31 orang yang terdiri dari 13 pria dan 18 wanita.

"Yang dibawa ke RS MH Thamrin, Purwakarta sebanyak 25 korban, termasuk 4 orang meninggal itu. Sisanya sebanyak 6 orang dibawa ke RS Siloam," ujar Yusri melalui sambungan telepon.

Coorporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, kecelakaan yang melibatkan 10 kendaraan itu terjadi bermula dari kontainer milik PT Alexindo yang menabrak bus pariwisata Rencana Jaya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan 4 Orang di Tol Cipularang

 

 

Kompas TV Seorang taruna akademi kepolisian tewas setelah diduga dianiaya oleh seniornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com